Teks editorial atau tajuk rencana adalah sebuah teks yang berisi tentang pandangan penulis terhadap suatu peristiwa yang sedang menjadi sorotan di masyarakat.
Di dalam teks editorial, terdapat fakta dan opini dari penulis yang ditulis secara menarik agar dapat mempengaruhi pendapat para pembaca terhadap peristiwa yang dibahas.
Nah, di sini, kamu bisa mempelajari berbagai hal mengenai teks editorial yang meliputi:
- Ciri-Ciri Teks Editorial
- Struktur Teks Editorial
- Kaidah Kebahasaan Teks Editorial
- Contoh Teks Editorial:
- Langkah Menyusun Teks Editorial
Langsung saja, simak pembahasan lengkapnya di bawah ini.
Ciri-Ciri Teks Editorial
Sebuah teks editorial memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Berisi fakta tentang peristiwa yang dibahas
- Berisi opini penulis atau redaksi tentang peritiwa yang diperbincangkan (kritik, penilaian, ataupun saran).
- Memiliki sudut pandang subjektif dari penulis atau redaksi yang bersangkutan terhadap suatu permasalahan (bisa pro, kontra, ataupun netral).
Struktur Teks Editorial
Teks editorial dibangun berdasarkan 3 struktur, yaitu pernyataan pendapat, argumentasi, dan pernyataan ulang pendapat.
Berikut penjelasannya.
1. Pernyataan Pendapat
Bagian ini merupakan pendahuluan dari teks editorial yang berisi sorotan peristiwa atau gambaran umum tentang persoalan yang sedang dibahas.
2. Argumentasi
Bagian ini merupakan inti dari pembahasan berupa tanggapan atau opini penulis tentang peristiwa atau persoalan aktual yang sedang dibahas.
3. Pernyataan Ulang Pendapat
Bagian ini merupakan penutup dari teks editorial yang berisi solusi, saran, atau rekomendasi dari penulis tentang persoalan yang dikemukakan sebelumnya.
Pelajari juga struktur teks lain:
Kaidah Kebahasaan Teks Editorial
Kadiah kebahasaan yang ada dalam sebuah teks editorial adalah sebagai berikut:
- Menggunakan kata keterangan waktu atau tempat
- Menggunakan konjungsi (kata hubung)
- Menggunakan kata kerja material dan relasional
- Menggunakan kalimat persuasif (ajakan)
- Sering menggunakan kata ganti kita (untuk melibatkan pembaca secara langsung)
Berdasarkan kaidah kebahasaan di atas, dapat disimpulkan bahwa teks editorial termasuk dalam jenis teks yang bersifat argumentatif, mirip dengan teks eksposisi dan teks ulasan.
Contoh Teks Editorial dalam Berbagai Tema
Agar lebih paham, kamu bisa melihat beberapa contoh teks editorial yang ada di bawah ini.
1. Teks Editorial tentang Pendidikan
2. Teks Editorial tentang Lingkungan
3. Teks Editorial tentang Kesehatan
4. Teks Editorial tentang Sosial
Pelajari juga contoh teks lain:
Langkah-Langkah Menyusun Teks Editorial
Untuk membuat sebuah teks editorial yang baik, ada beberapa tahapan penting yang harus kamu lakukan.
Mulai dari pemilihan topik, pencarian referensi, sampai memberi judul dari teks editorial.
Selengkapnya, langkah-langkah untuk membuat teks editorial adalah sebagai berikut:
1. Menentukan Topik Pembahasan
Langkah pertama yang harus kamu lakukan adalah menentukan topik yang akan kamu bahas.
Topik di sini bisa berupa isu-isu yang sedang menjadi sorotan di masyarakat yang aktual, menarik, atau memang penting untuk dibahas.
Kamu bisa menemukan ide untuk topik teks editorial melalui berita baik itu di TV, koran, ataupun internet.
2. Mengumpulkan Bahan
Setelah memilih topik, langkah berikutnya yang harus kamu lakukan adalah mengumpulkan bahan atau referensi pendukung.
Meskipun teks editorial bersifat subjektif dan memuat banyak opini, namun kamu tetap harus menyajikan data dan fakta yang relevan untuk memperkuat opini kamu.
Kamu bisa menemukan referensi melalui studi kepustakaan , wawancara, ataupun mencari informasi pendukung yang relevan melalui internet, tentunya dari sumber yang terpercaya.
3. Membuat Kerangka Teks Editorial
Selanjutnya, buatlah kerangka teks editorial sesuai dengan struktur teks yang sudah dijelaskan sebelumnya.
Pada bagian ini, tulislah poin-poin penting tentang permasalahan yang ingin kamu bahas.
Beberapa pertanyaan yang bisa kamu gunakan untuk merancang kerangka teks editorial adalah sebagai berikut:
Bagian Pernyataan Pendapat
- Bagaimana sikap kamu terhadap permasalahan tersebut? (pro, kontra, atau netral)
- Bagaimana gambaran umum dari permasalahan tersebut?
Bagian Argumentasi
- Bagaimana pendapat kamu tentang permasalahan tersebut?
- Apa saja fakta-fakta yang ada?
- Bagaimana solusi yang ingin kamu sampaikan?
Bagian Pernyataan Ulang Pendapat
- Bagaimana pernyataan kamu terhadap permasalahan tersebut? (penegasan ulang sikap)
- Bagaimana simpulan dari pembahasan tersebut?
4. Mengembangkan Kerangka Tulisan
Nah, setelah kerangkanya selesai dibuat, kamu tinggal mengembangkan tulisan sesuai dengan kerangka tersebut.
Tuliskan pernyataan atau argumen kamu dengan menarik dan komunikatif agar pembaca dapat memahami apa yang sedang ingin kamu sampaikan.
Kamu juga bisa melihat lagi contoh teks editorial yang ada di atas sebagai referensi.
5. Memberi Judul
Setelah teks editorial kamu selesai, kamu tinggal memberi judul yang cocok dengan topik pembahasannya.
Buatlah judul yang singkat dan menarik sehingga dapat mengundang rasa penasaran dari para pembaca.
Ingat! Judul adalah hal pertama yang akan dilihat oleh pembaca. Jadi, jangan sampai judul yang kamu buat terlihat membosankan.
6. Menyunting Teks
Langkah terakhir, bacalah dan cermati teks editorial yang sudah kamu buat.
Perhatikan tiap paragraf, kalimat, serta ejaannya. Jika kamu menemukan kesalahan, segera perbaiki bagian tersebut.
Perhatikan juga penggunaan kata baku dan kalimat efektif pada tulisan kamu.
Itulah beberapa penjelasan tentang teks editorial atau yang biasa disebut sebagai tajuk rencana, mulai dari ciri-ciri, struktur, hingga contoh teksnya.
Semoga setelah membaca ini, kamu bisa lebih paham dan bisa membuat sendiri teks editorial yang menarik untuk pembaca.
Jika ada pertanyaan, jangan ragu untuk bertanya pada kolom komentar yang ada di bawah ini.
Sekian, semoga bermanfaat.