Apa itu Motivation Letter?
Dalam konteks beasiswa, motivation letter adalah sebuah surat atau dokumen yang mendeskripsikan kompetensi dan motivasi seseorang dalam memilih suatu bidang studi di sebuah universitas.
Sebuah motivation letter umumnya memiliki tujuan sebagai berikut:
- Mengungkapkan ketertarikan kamu terhadap program studi serta kampus yang dituju
- Menjelaskan kenapa kampus tersebut sesuai dengan kebutuhanmu
- Memperkenalkan atau mempromosikan diri agar dipertimbangkan oleh pihak kampus
Jika kamu ingin membuat sebuah motivation letter, silakan simak beberapa penjelasan berikut ini.
Lompat ke:
- Struktur Motivation Letter
- Contoh Motivation Letter:
- Tips Membuat Motivation Letter
- Hal yang Harus Dihindari dalam Motivation Letter
Struktur Motivation Letter
Biasanya, tiap universitas sudah memberika poin-poin penting apa saja yang harus dicantumkan dalam motivation letter.
Namun, secara garis besar, struktur dari motivation letter adalah sebagai berikut:
1. Pembukaan
Bagian ini merupakan bagian yang akan menjelaskan tentang WHO, WHAT, dan WHEN yang meliputi:
- Perkenalan singkat tentang diri
- Program studi, Fakultas, dan Universitas apa yang kalian pilih
- Akan mendaftar untuk semester atau tahun berapa?
2. Isi
Bagian isi akan mencakup jawaban dari pertanyaan WHY dan HOW yang meliputi:
- Kenapa kamu mendaftar ke sini?
- Bagaimana kamu akan menjalani masa kuliah kamu nantinya?
- Bagaimana kamu akan meraih kesuksesan selama masa studi sampai lulus?
3. Penutup
Penutup dapat berisi kesimpulan, ucapan terima kasih, serta harapan kamu jika berhasil diterima.
Terlihat sederhana kan?
Nah, agar lebih paham, kamu juga bisa melihat berbagai contoh motivation letter yang sudah kami sediakan di bawah ini.
Contoh Motivation Letter Bahasa Indonesia
1. Motivation Letter untuk Beasiswa
2. Motivation Letter untuk Organisasi
Contoh Motivation Letter Bahasa Inggris
1. Motivation Letter untuk masuk Universitas
2. Motivation Letter untuk Mendaftar Kuliah
3. Motivation Letter untuk Study Club
Baca Juga: Contoh Essay Ilmiah dan Beasiswa
Tips Membuat Motivation Letter
1. Fokus
Sebuah motivation letter harus berfokus untuk menginformasikan kelebihan dan kualitas kamu sebagai seorang individu.
Boleh-boleh saja menuliskan pengalaman-pengalaman lain selama itu relevan dengan apa yang ingin kamu sampaikan.
2. Jangan Sebutkan Kekurangan Diri
Saat menulis motivation letter, sebaiknya tidak perlu menyebutkan kekurangan diri kamu.
Kalau memang harus menuliskannya, pastikan kamu bisa menjelaskan mengapa kamu memiliki kekurangan tersebut.
3, JUJUR
Saat membuat motivation letter, pastikan kamu tidak melebih-lebihkan apa yang kamu tulis.
Singkatnya, kamu harus JUJUR.
Ceritakan informasi-informasi yang diperlukan apa adanya sesuai dengan diri kamu.
Kalau dibuat-buat, kamu sendiri yang akan kerepotan.
4. Kreatif
Buatlah motivation letter kamu se-orisinil dan se-kreatif mungkin.
Kalau kamu menggunakan referensi seperti beberapa contoh motivation letter yang ada di atas, pastikan kamu tidak cuma copy paste.
Kamu bisa menambahkan kata-kata yang menggambarkan diri kamu, misalnya kenapa kamu sangat excited untuk mendaftar ke universitas atau beasiswa tersebut.
5. Perhatikan Pemilihan Kata
Selalu perhatikan pemilihan kata-kata saat menulis motivation letter. Khususnya tentang penggunaan kata baku.
Kalau kamu menulisnya dalam bahasa inggris, pastikan tidak asal copy paste ataupun hanya mengandalkan tools translator online.
Sebaiknya, kamu minta bantuan teman yang jago bahasa inggris, guru, atau dosenmu untuk merevisi tulisan yang kamu buat.
6. Sistematis
Sistematis yang dimaksud di sini adalah seberapa konsisten kamu dalam menulis tiap paragrafnya.
Misalnya, jika paragraf kedua kamu menceritakan pengalaman selama kuliah dan paragraf ketiga ingin menuliskan alasan memilih program studi, maka kamu harus bisa menghubungkannya dengan baik.
Dengan kata lain, kamu harus menggunakan kata hubung atau konjungsi yang tepat, baik dalam bahasa indonesia ataupun bahasa inggris.
7. Relevan
Pastikan juga tiap paragraf yang kamu tuliskan saling berkaitan satu sama lain dan relevan dengan tujuan penulisan motivation letter tersebut.
Bagitu pula saat menulis penutup atau kesimpulan.
Pastikan penutup tersebut bisa menghubungkan poin-poin penting yang sudah kamu sampaikan pada paragraf-paragraf sebelumnya.
Ini penting karena bagian penutup merupakan bagian terakhir untuk meyakinkan penyelenggara bahwa kamu layak untuk mendapatkan beasiswa tersebut.
Baca Juga: Contoh Paper Kuliah
Hal yang Harus Dihindari dalam Motivation Letter
1. Dibuat-buat
Sekali lagi, be yourself!
Jangan hanya meniru tulisan orang lain, karena hal ini bisa mengekang kamu untuk menuliskan siapa diri kamu sebenarnya.
Hal ini bisa menyebabkan kamu mendapatkan penilaian negatif, karena biasanya, penyelenggara juga sudah tahu mana tulisan yang jujur ataupun tulisan yang dibuat-buat.
2. Melebih-lebihkan
Nah, selain tetap menceritakan diri kamu apa adanya, jangan lupa juga untuk tidak melebih-lebihkan apa yang kamu tulis.
Tetap realistis.
Jangan menggambarkan diri kamu secara dramatis atau berlebihan, karena ini juga dapat memberi pengaruh buruk terhadap penilaian penyelenggara.
3. Repetitif
Jangan mengulang-ulang poin yang sudah ada.
Biasanya, motivation letter akan diserahkan bersamaan dengan CV. Oleh karena itu, jangan mengulang poin-poin yang sudah ada dalam CV.
Misalnya, kamu tidak perlu menceritakan berapa IPK yang kamu dapatkan karena tentu hal tersebut sudah ada di dalam CV.
Alangkah baiknya jika yang kamu ceritakan adalah apa motivasi kamu dalam meraih IPK tersebut.
Intinya, ceritakan apa yang belum ada di dalam CV.
4. Bertele-tele
Pelamar yang ingin mendaftar beasiswa atau universitas yang kamu tuju tentunya tidak sedikit.
Para reviewer tentu akan mencari poin-poin penting saja di tiap motivation letter yang mereka baca.
Oleh karena itu, jangan buat tulisan kamu bertele-tele atau muter-muter nggak jelas.
Hal ini bisa mengakibatkan reviewer menganggap motivation letter kamu membosankan dan poin-poin pentingnya malah tidak tertangkap.
Itulah beberapa contoh motivation letter dan hal-hal yang harus kamu perhatikan dalam pembuatannya.
Dengan menulis motivation letter yang baik dan tepat sasaran, maka kesempatan untuk diterima juga akan semakin lebar.
Semoga setelah membaca ini, kamu bisa membuat motivation letter yang baik dan bisa diterima di universitas tujuan.
Kalaupun bukan untuk mendaftar beasiswa atau universitas, hal yang perlu kamu lakukan pun tidak jauh berbeda, hanya perlu sedikit penyesuaian saja.
Jika ada pertanyaan, silakan tulis pada kolom komentar yang ada di bawah ini.
Sekian, semoga bermanfaat.