Majas adalah gaya bahasa yang digunakan untuk menyampaikan pesan secara imajinatif atau kiasan.
Tujuan dari penggunaan majas adalah untuk menciptakan efek-efek emosional kepada para pembaca baik secara tertulis maupun lisan.
Majas sendiri bisa dikelompokkan menjadi 4 macam, yaitu majas perbandingan, majas pertentangan, majas penegasan, dan majas sindiran.
Apa perbedaannya?
Seperti apa contohnya?
Langsung saja, simak pembahasan lengkapnya berikut ini.
Daftar Isi:
1. Majas Perbandingan
Majas perbandingan adalah majas yang digunakan untuk membandingkan satu hal dengan hal yang lainnya.
Majas perbandingan juga bisa dikelompokkan menjadi beberapa macam, yaitu:
Majas Asosiasi
Majas ini adalah majas yang digunakan untuk membandingkan dua hal yang berbeda, tetapi dianggap sama dengan memberikan kata sambung bagaikan, bak, atau seperti.
Contoh Majas Asosiasi:
- Paras mereka bak pinang dibelah dua.
- Feni ingin sekali mengikuti turmamen itu, tekadnya sudah seperti bara api.
- Badannya terlihat sangat tinggi bagaikan tiang listrik.
Majas Metafora
Majas Metafora adalah majas yang menggunakan ungkapan secara langsung berupa perbandingan analogis.
Di majas ini, terdapat pemakaian kata atau kelompok kata dengan arti yang bukan sebenarnya.
Contoh Majas Metafora:
- Fiony adalah bintang kelas dunia.
- Dia dianggap sebagai anak emas oleh teman-temannya.
- Kecantikan Shani membuatnya menjadi bunga desa.
- Mira menjadi buah bibir karena prestasinya.
- Ara sedang unjuk gigi kemampuannya bermain game.
Majas Personifikasi
Majas personifikasi adalah majas yang digunakan untuk membandingkan benda mati seolah-olah memiliki sifat seperti manusia.
Contoh Majas Personifikasi:
- Kuas pelukis itu berdansa di atas selembar kanvas putih dengan memukau.
- Setiap pagi, alarm hp itu bernyanyi membangunkannya dari tidur.
- Bel sekolah memberitahu para siswa untuk bergegas masuk ke kelas.
- Jari jemarinya melompat dengan lincah saat bermain piano.
Majas Alegori
Majas alegori adalah majas yang menyandingkan suatu hal dengan kata-kata kiasan/tidak sebenarnya yang bermakna konotasi.
Majas ini biasanya diungkapkan dalam bentuk cerita yang penuh dengan simbol yang bermuatan moral.
Contoh Majas Alegori:
Majas Simbolik
Majas simbolik adalah majas yang mengungkapkan sesuatu dengan menggunakan benda, binatang, atau tumbuhan sebagai simbol.
Contoh Majas Simbolik:
- Desy selalu menjadi kambing hitam ketika ada permasalahan di antara teman-temannya. (Kambing hitam = orang yang disalahkan)
- Mereka tidak sanggup mengatasi kekuatan si jago merah. (si jago merah = api)
- Mereka harus selalu diawasi ketika sudah mengenal cakrawala dunia. (cakrawala dunia = internet)
Majas Metonimia
Majas Metonimia adalah majas yang digunakan dengan menyebut merk atau istilah tertentu yang merujuk ke benda yang lebih umum.
Contoh Majas Metonimia:
- Feni suka sekali makan indomie. (Indomie = merk mie instan)
- Anin pergi ke kampus dengan naik gojek. (Gojek = transportasi/ojek online)
- Vivi setiap pagi selalu minum kapal api. (Kapal api = merk kopi)
Majas Sinekdok
Majas sinekdok adalah majas yang digunakan untuk menunjukan perwakilan pada saat mengungkapkan sesuatu.
Dalam majas ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu sinekdok pars pro toto dan sinekdok totem pro parte.
Pars pro Toto: menyebutkan sebagian yang mewakili keseluruhan
Contoh:
(batang hidung mewakili si Tasya)
Totem pro Parte: menyebutkan keseluruhan yang mewakili sebagian saja.
Contoh:
(SMA Negeri 1 yang dimaksud adalah beberapa siswa SMA Negeri 1 yang mengikuti cerdas cermat. Tidak mungkin kan semua siswanya ikut cerdas cermat)
Majas Simile
Majas Simile adalah majas yang mirip dengan majas asosiasi yang menggunakan kata hubung bak, bagaikan, atau seperti.
Namun, majas simile tidak untuk membandingkan benda, tetapi untuk membandingkan kegiatan atau perilaku dengan memakai ungkapan.
Contoh Majas Simile:
- Pembicara itu bagaikan tong kosong yang nyaring bunyinya.
- Freya dan Chika selalu bertengkar setiap hari seperti tom and jerry.
- Sikapnya selalu berubah-ubah bagaikan air di daun talas.
2. Majas Pertentangan
Majas pertentangan adalah majas yang memakai kata-kata kiasan yang bertentangan dengan maksud yang sebenarnya.
Majas ini dapat dikelompokkan menjadi 4 macam, yaitu:
Majas Antitesis
Majas antitesis adalah majas yang memadukan dua kata yang memiliki arti saling bertentangan.
Contoh Majas Antitesis:
- Baik buruknya mereka semua orang juga sudah tahu.
- Besar kecilnya nominal tidaklah masalah.
- Naik turunnya nilai tukar rupiah akan sangat berpengaruh pada harga kebutuhan pokok.
Majas Paradoks
Majas Paradoks adalah majas yang digunakan untuk membandingkan situasi yang terjadi sebenarnya dengan situasi yang bertentangan dari fakta yang ada.
Contoh Majas Paradoks:
- Ia merasa kesepian di tengah keramaian kota itu.
- Rasanya hati ini ingin menangis di antara orang-orang yang tertawa.
- Dia memang atlet lari tercepat, tapi dia selalu terlambat datang ke kampus.
- Saat sedang mendung sekalipun, rasanya hariku selalu cerah ketika bersamamu.
- Jarak ratusan kilometer pun bisa terasa sangat dekat dengan adanya teknologi.
Majas Hiperbola
Majas Hiperbola adalah majas yang digunakan untuk mengungkapkan sesuatu dengan kesan berlebihan dan juga terdengar tidak masuk akal.
Contoh Majas Hiperbola:
- Ia sampai banting tulang demi membeli rumah baru. (Membanting tulang di sini artinya bekerja keras)
- Suara pesawat itu sampai membelah angkasa. (Membelah angkasa maksudnya adalah menggelegar)
- Mereka berdua sudah mengobrol selama berjam-jam seperti dua orang yang ratusan tahun tidak bertemu. (Ratusan tahun artinya lama sekali)
Majas Litotes
Majas Litotes adalah majas yang digunakan untuk mengungkapkan sesuatu dengan merendahkan diri, mengecilkan, atau menguranginya padahal kenyataannya tidak seperti itu.
Contoh Majas Litotes:
- Ini adalah gubuk keluarga kami.
- Terimalah upah yang tidak seberapa ini.
- Rumah ini adalah hasil usaha kecil-kecilan kami.
3. Majas Penegasan
Majas penegasan adalah majas yang menggunakan kata-kata kiasan untuk meningkatkan pengaruh atau kesan kepada para pembaca.
Majas ini dapat dikelompokkan menjadi 7 macam, yaitu:
Majas Pleonasme
Majas pleonasme adalah majas yang memakai kata yang memiliki pengertian sama sehingga terkesan seperti kalimat tidak efektif, namun hal ini bertujuan untuk menegaskan suatu hal.
Contoh Majas Pleonasme:
- Kita tidak boleh mundur ke belakang jika ingin sukses. (Mundur sudah pasti ke belakang)
- Para anggota diharapkan turun ke bawah. (Turun sudah pasti ke bawah)
- Ia suka mencampurkan madu manis ke dalam minumannya. (Madu sudah pasti manis)
Majas Repetisi
Majas Repetisi adalah majas yang mengulang kata-kata dalam sebuah kalimat sebagai penegasan.
Contoh Majas Repetisi:
- Dialah yang kucari, dialah yang terbaik, dialah yang kuinginkan.
- Anin terus belajar, belajar, dan belajar agar lulus dengan nilai yang memuaskan.
Majas Paralelisme
Majas Paralelisme adalah majas yang biasa terdapat dalam puisi.
Majas ini digunakan untuk mengulang-ulang sebuah kata dalam berbagai arti yang berbeda.
Contoh Majas Paralelisme:
Kau adalah pahlawanku.
Kau cinta pertama dalam hidupku.
Kau adalah laki-laki paling sempurna dalam hidupku.
Majas Tautologi
Majas Tautologi adalah majas yang menggunakan kata-kata bersinonim untuk menegaskan sesuatu.
Contoh Majas Tautologi:
- Ia tak sabar ingin segera bertemu dan berjumpa dengan sahabatnya.
- Ia merasa sepi, sunyi, dan senyap saat tinggal di perantauan.
Majas Klimaks
Majas Klimaks adalah majas yang mengungkapkan sesuatu secara berurutan mulai dari yang terendah hingga tertinggi.
Contoh Majas Klimaks:
- Cerpen ini dapat dinikmati oleh anak-anak, muda, dan tua tanpa terkecuali.
- Setiap senin, selasa, dan rabu Amel wajib berangkat pagi.
- Sejak TK, SD, dan SMP ia selalu mendapat juara 1.
Majas Antiklimaks
Majas ini adalah majas yang berkebalikan dengan majas klimaks karena menegaskan sesuatu dengan mengurutkannya dari yang tertinggi hingga terendah.
Contoh Majas Antiklimaks:
- Rektor, dosen, dan mahasiswa juga hadir dalam acara tersebut.
- Liburan kali ini diikuti oleh semua jajaran mulai dari direktur, manajer, dan karyawan.
- Transportasi baru itu melayani kelas eksekutif, bisnis, dan ekonomi.
Majas Retorik
Majas Retorik adalah majas yang digunakan untuk memberikan penegasan dalam bentuk kalimat tanya yang tidak membutuhkan jawaban.
Contoh Majas Retorik:
- Kata siapa cita-cita bisa didapat hanya dengan sekolah formal saja?
- Pantas saja restoran itu selalu ramai, orang mana yang tidak tergiur dengan kelezatan makanan ini?
- Hanya karena besok ujian, apakah kamu harus belajar selarut ini?
4. Majas Sindiran
Majas Sindiran adalah majas yang menggunakan kata-kata kiasan yang bertujuan untuk menyindir seseorang baik perilaku ataupun kondisinya.
Majas ini terbagi menjadi 3 macam, yaitu:
Majas Ironi
Majas ironi merupakan majas yang menggunakan kata-kata yang bertentangan dengan fakta yang ada dengan maksud menyindir.
Contoh Majas Ironi:
- Tulisannya terlihat bagus sekali sampai-sampai tidak bisa dibaca.
- Lawakanmu lucu sekali sampai aku tidak bisa tertawa.
Majas Sinisme
Majas Sinisme adalah majas yang digunakan untuk menyampaikan sindiran secara langsung.
Contoh Majas Sinisme:
- Ada apa denganmu, orang yang salah malah kau bela sampai segitunya.
- Pekerjaan segini saja tidak selesai, apalagi kalau dikasih pekerjaan banyak.
Majas Sarkasme
Majas Sarkasme adalah majas yang digunakan untuk menyampaikan sindiran secara kasar.
Biasanya majas ini menggambarkan seseorang yang sedang marah.
Contoh Majas Sarkasme:
- Kamu bagaikan parasit di kehidupanku, pergi sekarang!
- Dasar kerbau, sudah siang begini baru bangun!
Nah, itulah penjelasan dari macam-macam majas dan contohnya.
Semoga setelah mempelajari ini, kamu bisa lebih paham tentang majas dan bisa menggunakan ungkapan majas secara tepat.
Mungkin kamu juga perlu mempelajari:
Dan jika ada pertanyaan, kamu juga bisa bertanya melalui kolom komentar di bawah ini.
Sekian, semoga bermanfaat!