Dalam bahasa Indonesia, terdapat banyak sekali jenis kalimat yang bisa kamu temukan.
Berdasarkan subjeknya, kalimat bisa dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu kalimat aktif dan kalimat pasif.
Kedua kalimat tersebut tentu memiliki pola dan ciri-ciri tersendiri.
Lalu, seperti apa sih contoh kalimat aktif dan pasif?
Langsung saja, simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
Daftar Isi:
- Pengertian Kalimat Aktif
- Contoh Kalimat Aktif
- Pengertian Kalimat Pasif
- Contoh Kalimat Pasif
- Cara Mengubah Kalimat Aktif Menjadi Pasif
Pengertian Kalimat Aktif
Kalimat aktif adalah sebuah kalimat yang subjeknya berperan sebagai pelaku yang melakukan suatu tindakan, pekerjaan, atau kejadian.
Ciri-Ciri Kalimat Aktif
Kalimat aktif memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Subjek dalam kalimat adalah pelaku yang melakukan tindakan
- Predikatnya cenderung berimbuhan me- atau ber-
- Predikatnya dapat berupa kata kerja aus, yaitu kata kerja yang tidak perlu mendapat imbuhan (contoh: pergi, tidur, dll.)
Contoh Kalimat Aktif
Berikut adalah beberapa contoh kalimat aktif yang sederhana.
Contoh #1:
Pola:
- Erika = Subjek
- membaca = Predikat
- majalah = Objek
- di ruang tamu = Keterangan
Pada kalimat di atas Erika adalah pelakunya, di mana ia sedang melakukan sebuah kegiatan yaitu membaca.
Selain karena subjeknya adalah pelaku, kalimat di atas juga menggunakan predikat yang berimbuhan me-.
Contoh #2:
Pola:
- Rina = Subjek
- pergi = Predikat
- ke perpustakaan = Keterangan
Pada kalimat di atas, Rina adalah subjek yang berperan sebagai pelaku yang melakukan sebuah kegiatan yaitu pergi.
Pergi merupakan predikat yang tergolong sebagai kata kerja aus karena tidak perlu diberi imbuhan lagi.
Contoh #3:
Pola:
- Andi = Subjek
- berlangganan = Predikat
- Netflix = Objek
Kalimat di atas juga merupakan kalimat aktif karena subjeknya melakukan sebuah tindakan.
Selain itu, kata kerja atau predikatnya juga berimbuhan ber- di mana hal tersebut merupakan salah satu ciri-ciri kalimat aktif.
Gimana? Sudah cukup paham dengan kalimat aktif?
Kalimat aktif sebenarnya masih bisa dikelompokkan lagi menjadi beberapa jenis.
Secara umum, ada 2 jenis kalimat aktif yang sering digunakan, yaitu kalimat aktif transitif dan kalimat aktif intransitif.
Kalimat Aktif Transitif
Kalimat aktif transitif adalah jenis kalimat aktif yang kata kerja atau predikatnya memerlukan sebuah objek.
Jadi, pola atau rumus dari kalimat aktif transitif adalah S-P-O atau S-P-O-K.
Kalimat aktif transitif memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Memiliki kata kerja yang memerlukan objek
- Kata kerja atau predikatnya berimbuhan me- atau memper-
- Kalimatnya bisa diubah menjadi kalimat pasif
Contoh Kalimat Aktif Transitif
Contoh #1:
Pola:
- Zahra = Subjek
- membeli = Predikat
- laptop = Objek
- untuk adiknya = Keterangan
Pada kalimat di atas, Zahra sebagai subjek melakukan sebuah tindakan yaitu membeli.
Membeli merupakan kata kerja transitif karena memerlukan sebuah objek.
Coba kalau kamu hilangkan kata laptop, pasti kalimatnya akan menjadi aneh.
(membeli apa?)
Contoh #2:
Pola:
- Pemerintah = Subjek
- mengumumkan = Predikat
- kenaikan harga sembako = Objek
Pada contoh di atas, Pemerintah sebagai subjek melakukan sebuah tindakan, yaitu “mengumumkan”.
Mengumumkan merupakan kata kerja transitif yang juga memerlukan objek.
Jika objeknya dihilangkan, maka kalimat tersebut akan menjadi tidak jelas maknanya.
(mengumumkan apa?)
Kalimat Aktif Intransitif
Kalimat aktif intransitif adalah jenis kalimat aktif yang tidak memiliki objek atau predikatnya tidak memerlukan objek.
Kalimat ini umumnya memiliki pola S-P-K atau S-P-Pelengkap.
Kalimat aktif intransitif memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Kata kerja atau predikatnya tidak memerlukan objek
- Kata kerja atau predikatnya biasanya berimbuhan ter-, ke-, ber-, atau tanpa imbuhan
- Kalimatnya tidak bisa diubah menjadi kalimat pasif
Contoh Kalimat Aktif Intransitif
Contoh #1:
Pola:
- Doni = Subjek
- belajar = Predikat
- dengan giat = Keterangan
Pada kalimat di atas, kata kerja atau predikat yang digunakan adalah belajar kemudian kata yang mengikutinya adalah keterangan.
Bisa dilihat bahwa kalimat di atas tidak memiliki objek, namun tetap bisa menjadi kalimat yang bermakna.
Bahkan kalimat di atas juga bisa diubah menjadi pola S-P tanpa keterangan, sehingga menjadi:
Pola:
- Doni = Subjek
- sedang belajar = Predikat
Contoh #2:
Pola:
- Risa = Subjek
- pergi = Predikat
- ke kampus = Keterangan
Pada contoh di atas, predikat yang digunakan adalah kata pergi yang merupakan kata kerja aus (tidak berimbuhan).
Kata pergi dalam kalimat di atas tidak memerlukan objek, sehingga kalimat di atas bisa dikategorikan sebagai kalimat aktif intransitif.
Pengertian Kalimat Pasif
Kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya berperan sebagai sasaran dari objek.
Dengan kata lain, subjek dalam kalimat pasif terkena tindakan dari objeknya.
Ciri-Ciri Kalimat Pasif
Kalimat pasif memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Subjek dalam kalimatnya menjadi sasaran dari objek (subjek terkena tindakan dari objek)
- Biasanya menggunakan predikat dengan imbuhan di-, ter-, -an, atau ke-an
- Memiliki kata ganti orang yang melekat di predikatnya
Contoh Kalimat Pasif
Berikut adalah beberapa contoh kalimat pasif yang sederhana.
Contoh #1:
Pola:
- Kue itu = Subjek
- dibuat = Predikat
- Erika = Objek
Pada kalimat di atas, Kue merupakan subjek yang dikenai tindakan (dibuat) oleh objeknya, yaitu Erika.
Kata kerja atau predikat yang digunakan juga menggunakan imbuhan di- yang merupakan salah satu ciri dari kalimat pasif.
Jika dibuat menjadi kalimat aktif, maka kalimat di atas akan menjadi:
Contoh #2:
Pola:
- Kakinya = Subjek
- terinjak = Predikat
- Kakak = Objek
Pada contoh di atas, yang berperan sebagai subjek adalah Kakinya, dan terkena tindakan berupa terinjak oleh Kakak yang berperan sebagai objek.
Kata kerja atau predikat di atas menggunakan imbuhan ter- (ter + injak = terinjak).
Bentuk aktif dari kalimat di atas adalah:
Contoh #3:
Pola:
- Jurnal itu = Subjek
- sudah dibacanya = Predikat + Objek
- berulang kali = Keterangan
Kalimat di atas merupakan salah satu kalimat pasif yang memiliki objek yang melekat pada predikat.
Predikat pada kalimat di atas adalah dibaca.
Sedangkan kata ganti orang yang juga berperan sebagai objek adalah nya (nya = dia).
Jika diubah dalam bentuk kalimat aktif, maka kalimat di atas akan berubah menjadi:
Baca Juga: Contoh Ungkapan Bahasa Indonesia
Cara Mengubah Kalimat Aktif Menjadi Pasif dan Sebaliknya
Untuk mengubah kalimat aktif menjadi pasif atau sebaliknya, kamu perlu memperhatikan predikat atau kata kerja yang digunakan.
Kuncinya ada pada cara mengubah imbuhan pada predikat tersebut.
Contohnya adalah sebagai berikut:
Kalimat aktif:
Pola:
- Andi = Subjek
- membaca = Predikat
- buku = Objek
Cara Mengubah:
- Perhatikan predikat pada kalimat di atas, yaitu membaca.
- Kata dasar dari membaca adalah baca, karena diberi imbuhan me- maka jadi membaca.
- Ubah predikatnya menjadi imbuhan di- atau ter-, jadi: dibaca atau terbaca.
- Ubah subjeknya menjadi objek, kemudian ubah objek menjadi subjek.
Kalimat pasif yang akan terbentuk adalah:
Agar kalimatnya lebih enak dibaca, tambahkan preposisi atau kata keterangan pada Subjek ataupun Objeknya, misalnya oleh atau itu.
Hasilnya:
Dari kedua kalimat di atas mana yang harus dipakai?
Keduanya sama-sama merupakan kalimat pasif, namun bisa memiliki konteks yang berbeda.
Jika menggunakan kata dibaca, maka Andi sengaja membaca buku tersebut.
Sedangkan jika menggunakan kata terbaca, maka buku tersebut tidak sengaja dibaca oleh Andi.
Lalu, bagaimana jika ingin mengubah kalimat pasif menjadi aktif?
Caranya sama saja, kamu hanya perlu:
- Mengubah imbuhan pada predikatnya menjadi me-
- Membalik subjek dan objeknya (subjek menjadi objek, objek menjadi subjek)
Contoh:
Pola:
- Buku = Subjek
- dibaca = Predikat
- Andi = Objek
Cara Mengubah:
- Ubah kata dibaca menjadi imbuhan me-, sehingga jadi membaca.
- Ubah Andi menjadi subjek dan Buku menjadi objek.
Kalimat aktifnya akan menjadi:
Nah, itulah contoh kalimat aktif dan pasif beserta cara mengubahnya.
Jika kamu masih bingung, kamu bisa bertanya pada kolom komentar yang ada di bawah ini.
Sekian, semoga bermanfaat.