Metode pembelajaran adalah cara belajar yang dirancang secara sistematis agar peserta didik dapat mencapai tujuan pembelajaran yang telah direncanakan.
Tiap siswa tentu memiliki gaya belajar yang berbeda-beda.
Oleh karena itu, diperlukan pemahaman tentang macam-macam metode pembelajaran agar bisa menerapkannya secara tepat.
Nah, di sini, kamu bisa belajar tentang berbagai hal terkait dengan metode pembelajaran, yang meliputi:
Langsung saja, simak pembahasan lengkapnya berikut ini.
Pengertian Menurut Para Ahli
Berikut adalah pengertian metode pembelajaran menurut para ahli.
- Arif (2011) berpendapat bahwa metode pembelajaran adalah cara yang digunakan dalam mengimplementasikan rencana pembelajaran yang telah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis guna mencapai tujuan pembelajaran.
- Afandi, Chamalah & Wardani (2013) mendefinisikan metode pembelajaran sebagai prosedur atau pola yang dibuat secara sistematis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pada sebuah metode pembelajaran terdapat berbagai strategi, teknik, metode, media, bahan, dan alat penilaian untuk mencapai target pembelajaran.
Fungsi Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran memiliki fungsi sebagai berikut:
- Menciptakan suasana belajar yang kondusif sehingga peserta didik dapat memperoleh kemudahan dalam proses menerima informasi atau materi pembelajaran.
- Mewujudkan serta menyajikan berbagai bahan ajar dalam bentuk media pembelajaran yang relevan dengan kegiatan pembelajaran.
- Sebagai pedoman teoritis logis yang dibuat oleh guru untuk para peserta didik. Pedoman ini dapat dijadikan model untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.
- Menjadi sarana komunikasi antara guru dengan peserta didik, di mana terjadi pengajaran dan pengawasan dalam proses pembelajaran yang diinginkan.
Macam-Macam Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran ada 20 macam, yaitu:
- Ceramah
- AIR
- Artikulasi
- Brainstorming
- Buzz Group
- Cooperative Script
- Course Review Horay
- Debat Aktif
- Group Investigation
- Inquiry
- Jigsaw
- Mind Mapping
- Otentik
- Contextual Teaching and Learning
- Demonstrasi
- Pair Check
- Picture and Picture
- Role Playing
- Time Token
- Snowball Throwing
Berikut adalah penjelasan beserta kelebihan dan kekurangan dari masing-masing metode pembelajaran di atas.
1. Ceramah
Salah satu metode pembelajaran yang populer dalam dunia pendidikan adalah metode ceramah.
Metode ini sering digunakan dalam kegiatan pada awal pembelajaran.
Sebagai pengantar pembalajaran, guru akan berinteraksi bersama peserta didik melalui pemaparan secara lisan dengan bantuan media pembelajaran seperti gambar ataupun audio visual.
Meskipun terlihat outschool, metode ini tentu memiliki beberapa kelebihan, antara lain dapat dijadikan sebagai metode menyampaikan informasi dalam jumlah yang banyak atau materi yang padat dengan waktu yang singkat.
Guru juga dapat memberikan kontrol penuh terhadap kelas dengan organisasi kelas yang sederhana.
Sedangkan kelemahan dari metode ini adalah guru akan kesulitan untuk mengukur tingkat pemahaman peserta didik dalam mamahami materi yang disampaikan.
2. AIR
Menurut Budiyanto (2016), AIR merupakan singkatan dari Auditory, Intellectually, dan Repetition.
Metode ini menciptakan proses belajar yang efektif dengan memperhatikan tiga hal tersebut.
Adapun auditory mengacu pada indera pendengaran yang digunakan dalam proses belajar, seperti saat mendengarkan, menyimak, berbicara, presentasi, berargumentasi, maupun dalam mengemukakan pendapat.
Intellectually merujuk pada kemampuan berpikir peserta didik dalam hal latihan bernalar, menciptakan, memecahkan sebuah permasalahan, merancang, serta mengimplementasikan.
Repetition berarti pengulangan. Dengan pengulangan, peserta didik diharapkan mampu memahami materi lebih mendalam dan spesifik.
Kelebihan dari metode ini adalah:
- Peserta didik akan lebih aktif dalam pembelajaran dan sering mengemukakan idenya.
- Peserta didik berkesempatan lebih banyak untuk memanfaatkan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki secara komprehensif.
- Peserta didik juga memiliki banyak pengalaman untuk menemukan sesuatu dalam menjawab permasalahan.
Sedangkan kekurangan pada metode pembelajaran ini adalah:
- Proses menemukan dan memecahkan masalah oleh peserta didik akan sulit dilakukan saat guru tidak memiliki persiapan yang matang.
- Peserta didik akan mengalami kesulitan dalam merespon permasalahan yang dikemukakan secara langsung oleh guru.
3. Artikulasi
Budiyanto (2016) menuturkan proses pembelajaran artikulasi sebagai kegiatan pembelajaran dengan peserta didik aktif melalui pesan berantai.
Dalam pelaksanaannya, materi yang sudah disampaikan oleh guru akan diteruskan oleh peserta didik kepada peserta didik lainnya dalam satu kelompok.
Pembelajaran dengan metode ini menuntut peserta didik berperan sebagai penerima pesan dan penyampai pesan yang baik.
Hal tersebut akan menentukan hasil yang dapat dicapai oleh peserta didik.
Kelebihan yang dimiliki oleh metode ini adalah semua peserta didik dapat ikut berperan aktif sehingga meningkatkan partisipasi peserta didik dalam pembelajaran.
Selain itu, metode ini juga dapat melatih kesiapan dan daya serap peserta didik dari pemahaman peserta didik lain.
Kelemahan yang dimiliki diantaranya adalah hanya bisa diimplementasikan pada mata pelajaran tertentu.
Selain itu, metode ini juga cukup memakan waktu dan perlu adanya pengawasan khusus pada kelompok tertentu.
4. Brainstorming
Brainstorming merupakan metode pembelajaran dalam bentuk diskusi yang membahas gagasan, ide, pendapat, pengetahuan, dan pengalaman dari semua peserta didik.
Di sisi lain, brainstorming dalam kegiatan diskusi tidak memberikan ruang kepada orang lain untuk menanggapi gagasan yang dikemukakan.
Hal inilah yang membedakan brainstorming dengan metode diskusi pada umumnya.
Kelebihan dari metode ini adalah mampu menstimulus peserta didik untuk berani mengemukakan gagasan atau pendapat.
Waktu yang dibutuhkan sangat fleksibel dan dapat diterapkan pada kelompok besar maupun kecil.
Adapun kelemahannya adalah peserta didik yang belum memiliki keberanian dalam mengemukakan pendapat akan melakukannya secara terpaksa sehingga kurang optimal.
Baca Juga: Model Pembelajaran Discovery Learning
5. Buzz Group
Buzz group adalah metode pembelajaran berbasis masalah yang mana kegiatan pembelajarannya dilakukan dalam bentuk diskusi kelompok kecil.
Kelompok- kelompok kecil yang beranggotakan 3-4 peserta didik berdiskusi terkait tema-tema tertentu yang sebelumnya telah dijelaskan pada kelompok besar.
Adapun kelebihan dari metode buzz group adalah dapat menciptakan suasana diskusi yang akrab, hangat, dan penuh perhatian.
Metode ini juga mampu meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menyampaikan pendapat di hadapan orang melalui kelompok kecil tersebut.
Kekurangan dari metode ini adalah adanya ketimpangan antara satu kelompok dengan kelompok yang lain, dikarenakan komposisi anggota setiap kelompok kemungkinan besar tidak seimbang.
6. Cooperative Script
Metode cooperative script merupakan metode pembelajaran di mana peserta didik belajar secara berpasangan dan secara lisan mereka saling menyampaikan hal-hal penting dari materi pembelajaran.
Pada penerapannya, peserta didik diminta untuk membagikan materi untuk dibaca dan dibuat ringkasannya.
Pembicara menyampaikan ringkasan materi dengan jelas dan lengkap, sedangkan pendengar menyimak dan mengoreksi jika ada materi yang kurang tepat.
Kelebihan yang dapat diperoleh dari metode ini adalah dapat melatih pendengaran, ketelitian, kecermatan, dan kemampuan mengoreksi materi yang disampaikan orang lain.
Kekurangan dari metode ini adalah hanya terbatas pada dua orang sehingga tidak bisa melibatkan seluruh peserta didik dan hanya dapat diimplementasikan pada pelajaran tertentu, terutama pada bidang yang berkaitan dengan hafalan.
7. Course Review Horay
Metode pembelajaran ini memiliki tujuan untuk menghadirkan suasana kelas yang menyenangkan dan tidak membosankan.
Dalam praktiknya, metode ini memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berteriak hore atau horay ataupun yel-yel menarik lainnya ketika mereka dapat menjawab pertanyaan dengan tepat.
Dengan kegiatan pembelajaran yang meriah dan menyenangkan, peserta didik akan merasa lebih tertarik dalam mengikuti proses pembelajaran, sehingga tujuan pembelajaran akan mudah untuk dicapai.
Kelebihan yang dapat kamu peroleh di antaranya mampu tercipta kegiatan pembelajaran yang menyenangkan dan menarik, sehingga peserta didik tidak merasa bosan.
Kekurangan yang dimiliki metode ini di antaranya adalah peserta didik yang aktif dan pasif akan memperoleh nilai yang cenderung sama.
8. Debat Aktif
Metode pembelajaran debat aktif merupakan kegiatan pembelajaran yang memberikan kontribusi besar dalam kehidupan demokrasi.
Metode ini membantu peserta didik untuk dapat menyalurkan gagasan, ide, dan pendapatnya.
Dalam praktiknya, debat aktif dapat meningkatkan daya pikir dan daya renung sehingga setiap peserta didik dapat mengungkapkan pendapat yang pro maupun kontra.
Metode ini memiliki kelebihan di antaranya adalah peserta didik mampu menganalisis suatu masalah dengan baik.
Selain itu, peserta didik juga mampu memilih dan memilah informasi yang dapat mereka pertanggungjawabkan saat sesi debat berlangsung.
Di sisi lain, metode ini juga memiliki kelemahan, di antaranya adalah tingginya optimisme peserta didik dalam memenangkan debat terkadang tidak memperhatikan pendapat orang lain.
Selain itu, proses perdebatan yang berjalan sengit juga dapat melibatkan emosi peserta dalam debat.
9. Group Investigation
Metode pembelajaran group investigation pembelajaran dijalankan secara student centered atau terpusat pada siswa.
Secara aktif, peserta didik mencari materi pembelajaran melalui buku pelajaran maupun internet.
Group investigation melatih keterampilan peserta didik dalam dinamika kelompok belajar dan meningkatkan kemampuan komunikasi.
Metode pembelajaran ini memiliki kelebihan dalam hal menciptakan suasana kerja sama dan interaksi antar peserta didik dalam proses belajar.
Selain itu, metode ini juga melatih anak agar memiliki kemampuan komunikasi yang baik dan percaya diri dalam mengemukakan pendapat.
Namun, metode ini juga memiliki kekurangan.
Metode ini kurang efektif digunakan dalam pembelajaran tertentu karena membutuhkan waktu yang cukup lama dalam prosesnya.
Metode ini juga memiliki tingkat kompleksitas yang cukup tinggi sehingga sulit diterapkan dalam pembelajaran kooperatif.
10. Inquiry
Metode pembelajaran inquiry merupakan metode pembelajaran yang berfokus pada kemampuan berpikir peserta didik dalam melakukan penyelidikan secara logis, kritis, sistematis, dan analitis.
Tujuan dari metode ini adalah memberikan ruang pada keterlibatan peserta didik dalam mencari dan menemukan sendiri jawaban atas suatu permasalahan.
Dalam praktiknya, metode inquiry mampu mengembangkan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor.
Metode ini juga memberikan kesempatan belajar yang tinggi bagi peserta didik dengan kemampuan di atas rata-rata.
Akan tetatpi, metode ini membutuhkan waktu yang cukup lama serta cukup sulit melakukan kontrol dalam proses belajar peserta didik.
Baca Juga: Model Pembelajaran Blended Learning
11. Jigsaw
Metode pembelajaran jigsaw merupakan metode yang dirancang untuk meningkatkan partisipasi peserta didik dalam pembelajaran dengan memberikan tanggung jawab agar bisa memahami materi untuk dirinya sendiri, serta mengajarkannya kepada peserta didik lain.
Dalam pelaksanaannya peserta didik akan dibagi ke dalam kelompok kecil beranggotakan 3 – 5 anggota.
Keunggulan dari metode ini di antaranya adalah dapat melatih peserta didik untuk lebih aktif berbicara di depan orang lain, serta dapat meringankan pekerjaan guru untuk memberikan pemahaman secara mendalam terhadap peserta didik.
Metode ini juga memiliki kekurangan berupa dominasi yang kemungkinan hanya dilakukan oleh peserta didik yang aktif.
Selain itu, peserta didik dengan kemampuan berpikir rendah akan merasa kesulitan mengikuti pembelajaran, sedangkan peserta didik dengan kemampuan tinggi akan cenderung merasa bosan.
12. Mind Mapping
Buat kamu yang suka membuat sebuah mind-map tentang suatu hal, tentu metode ini sudah tidak asing lagi.
Yap, metode ini mengarahkan peseta didik untuk membuat peta pikiran atau peta konsep berupa tulisan, simbol, dan gambar yang berwara-warni dengan tujuan membuat materi lebih menarik dan mudah untuk dipahami.
Melalui mind mapping, kemampuan daya ingat peserta didik dapat meningkat karena poin-poin penting dari materi dapat dilihat dengan jelas.
Metode ini juga dapat memunculkan ide-ide baru pada diri peserta didik saat proses pembelajaran berlangsung.
Kreativitas peserta didik pun akan terasah secara alami dan meningkatkan kemampuan meringkas materi yang baik.
Namun, metode ini juga memiliki kekurangan, salah satunya adalah hanya peserta didik yang aktif saja yang mungkin bisa belajar secara optimal dengan metode ini.
Oleh karena itu, tidak semua peserta didik dapat belajar menggunakan mind mapping.
13. Otentik
Metode pembelajaran otentik merupakan metode pembelajaran yang mengadopsi kejadian dan masalah nyata yang ada dalam kehidupan sehari-hari untuk dieksplorasi dan dianalisis dalam proses pembelajaran.
Metode ini termasuk ke dalam kategori pembelajaran konstruktivisme.
Dengan metode ini, peserta didik akan merasa berada dalam kehidupan nyata sehingga pembelajaran tidak terkesan membosankan.
Dalam penerapannya, tentu metode ini memiliki kelebihan dan kekurangan.
Kelebihan dari metode ini yaitu peserta didik tidak mudah merasa bosan karena proses pembelajaran dilakukan di mana saja sesuai dengan materi ajar.
Melalui metode ini, peserta didik juga akan lebih peka dalam menganalisis wacana dan realita sosial.
Kekurangan dari metode ini adalah hanya mata pelajaran tertentu saja yang cocok menggunakan metode ini, contohnya seperti mata pelajaran dalam bidang ilmu sosial.
Baca Juga: Mengenal Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran
14. Contextual Teaching and Learning
Dalam metode ini proses pembelajaran ditekankan pada keterlibatan peserta ddik dalam mengaitkan materi pembelajaran dengan kondisi pada kehidupan nyata.
Kunci utama dari metode ini adalah mendorong peserta didik menghubungkan pengetahuan yang dimiliki dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Kelebihan dari metode ini adalah dapat meningkatkan kemampuan kognitif peserta didik melalui kegiatan pemecahan masalah secara aktif.
Peserta didik juga dapat dengan mandiri menemukan sebuah konsep dan bisa mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Adapun kekurangannya yaitu membutuhkan waktu yang relatif lama dan guru hanya berperan sebagai fasilitator.
Biasanya, materi pembelajaran tidak tuntas dibahas dalam proses pembelajaran ini, sehingga hanya materi tertentu yang dapat diterapkan dengan metode Contextual Teaching and Learning.
15. Demonstrasi
Jika kamu berjalan-jalan ke pusat perbelanjaan, mungkin kamu akan menemukan beberapa bentuk demonstrasi produk barang maupun jasa.
Pasti hal tersebut menarik perhatian, bukan?
Nah, dalam proses pembelelajaran, demonstrasi juga merupakan salah satu metode pembelajaran yang menarik secara visual.
Metode ini berlangsung dengan cara memperagakan sebuah kejadian, benda, prosedur melakukan sesuatu, atau hal lain yang dapat dilihat secara nyata oleh peserta didik.
Proses pemeragaan dapat dilakukan secara langsung oleh guru ataupun menggunakan media yang relevan dengan materi pembelajaran.
Peserta didik akan lebih mudah memahami dan menerima materi belajar dengan jelas bagaimana suatu proses dapat berjalan atau bekerja.
Proses demonstrasi juga dapat dijadikan alternatif lain untuk mendalami materi selain dengan metode ceramah.
Namun, tidak jarang pembelajaran ini sulit diterima dan diikuti oleh semua peserta didik karena benda atau langkah yang didemonstrasikan kurang jelas.
Selain itu, tidak semua benda atau kejadian dapat didemonstrasikan.
16. Pair Check
Selain dalam bentuk kelompok belajar, proses pembelajaran juga dapat dilakukan dengan berpasangan.
Metode Pair Check menuntut kemandirian dan kemampuan menyelesaikan masalah oleh peserta didik secara berpasangan.
Metode ini juga dapat menciptakan kerjasama, rasa sosial, dan kemampuan menilai orang lain.
Kelebihan dari metode ini adalah dapat mengembangkan kemandirian dan partisipasi peserta didik dalam memberikan gagasan atau ide.
Waktu yang dibutuhkan juga relatif lebih singkat karena hanya membentuk sebuah kelompok belajar secara berpasangan.
Adapun kekurangannya adalah kurang bisa digunakan untuk melatih kecepatan berpikir peserta didik.
17. Picture and Picture
Selanjutnya adalah metode picture and picture.
Sebagai guru, kamu dapat mengiplementasikan metode ini dengan menggunakan gambar yang kemudian gambar tersebut dipasangkan atau diurutkan secara urut.
Sebelum menerapkan metode ini, kamu harus menyiapkan gambar yang akan ditampilkan kepada peserta didik yang biasanya berbentuk kartu.
Melalui media gambar, metode ini dapat meningkatkan daya nalar dan kemampuan berpikir peserta didik.
Proses pembelajaran akan lebih berkesan karena secara langsung peserta didik dapat melihat gambar sesuai materi yang sudah kamu siapkan.
Akan tetapi, dalam proses persiapan, mungkin kamu akan merasa kesulitan dalam menemukan gambar-gambar yang sesuai dengan kompetensi materi.
Selain itu, dibutuhkan juga biaya tambahan untuk menyediakan gambar-gambar yang dikehendaki.
18. Role Playing
Metode pembelajaran role playing adalah metode pembelajaran yang dilakukan dengan cara bermain peran berdasarkan materi pembelajaran.
Metode ini menekankan pada sifat sosial dan perilaku kerja sama peserta didik secara sosial maupun kognitif.
Kunci dari metode ini adalah menciptakan keterlibatan secara emosional dan pengamatan panca indra dalam mengamati kondisi.
Kelebihan metode ini adalah berkesan dan sangat menarik untuk peserta didik.
Metode ini dipercaya dapat meningkatkan kepercayaan diri, kebersamaan, dan rasa optimis pada peserta didik.
Adapun kekurangannya adalah estimasi waktu yang dibutuhkan cukup banyak.
Jika peserta didik tidak benar-benar fokus dan suasana kelas tidak mendukung, maka metode ini tidak akan bisa mencapai tujuan pembelajaran.
Role playing juga hanya bisa digunakan pada materi tertentu saja.
19. Time Token
Time token merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif.
Time token melibatkan aktivitas kerja sama serta saling membantu dalam memahami materi pembelajaran antar peserta didik.
Metode ini dapat kamu terapkan agar peserta didik aktif dalam bertanya.
Kamu bisa memberikan batasan waktu sekitar 30 detik sampai 1 menit, sehingga semua peserta didik memiliki kesempatan yang sama untuk berbicara.
Hal tersebut dapat menghindari dominasi oleh peserta didik tertentu saja.
Kelebihan metode ini di antaranya adalah dapat mendorong peserta didik agar bisa terlibat aktif dan inisiatif.
Meskipun peserta didik aktif dalam pembelajaran, mereka tetap memiliki batasan agar tidak terjadi dominasi atau malah menjadi pasif.
Di sini, peserta didik juga dapat dilatih untuk bisa mendengarkan dan memperhatikan orang lain.
Kekurangan dari metode ini adalah hanya bisa diterapkan pada bidang mata pelajaran tertentu dan hanya bisa digunakan pada kelas dengan jumlah peserta didik yang tidak terlalu banyak.
20. Snowball Throwing
Kamu bisa melibatkan semua peserta didik dengan menggunakan metode snowball throwing.
Dalam metode ini, peserta didik dilatih untuk menanggapi suatu pesan dan menyampaikan pesan tersebut kepada peserta didik lainnya.
Dalam penerapannya, snowball throwing dilakukan dengan membuat bulatan kertas berisi pertanyaan kemudian dilemparkan kepada peserta didik lainnya.
Peserta didik yang mendapatkan kertas tersebut harus menjawab pertanyaan di dalamnya.
Dengan metode ini kamu bisa melatih kesiapan dan daya tanggap peserta didik.
Peserta didik akan saling berbagi pengetahuan satu sama lain.
Namun, kelemahan metode ini adalah menguras waktu yang cukup banyak.
Proses pembelajaran yang terjadi pun hanya seputar pengetahuan dasar, sehingga tidak bisa mengembangkan pengetahuan peserta didik secara luas dan mendalam.
Nah, itulah penjelasan tentang macam-macam metode pembelajaran.
Dengan memahami karakteristik tiap metode pembelajaran di atas, semoga kamu bisa menentukan metode pembelajaran mana yang harus kamu gunakan untuk mengajar.
Jika ada pertanyaan, kamu bisa bertanya melalui kolom komentar yang ada di bawah ini.
Sekian, semoga bermanfaat.