Tinjauan pustaka adalah peninjauan kembali literatur-literatur yang relevan atau terkait dengan penelitian yang sedang dilakukan.
Dalam penulisan karya ilmiah, entah itu skripsi, laporan, atau makalah, biasanya tinjauan pustaka diletakkan pada bab 2.
Nah, jika kamu ingin membuat tinjauan pustaka, di sini kamu bisa mempelajari beberapa hal tentang tinjauan pustaka yang meliputi:
- Fungsi Tinjauan Pustaka
- Bagian-Bagian Tinjauan Pustaka
- Cara Mencari Sumber Tinjauan Pustaka
- Jumlah Referensi Tinjauan Pustaka
- Contoh Tinjauan Pustaka, serta
- Cara Membuat Tinjauan Pustaka
Langsung saja, simak penjelasan lengkapnya berikut ini!
Fungsi Tinjauan Pustaka
Sebuah tinjauan pustaka memiliki fungsi sebagai berikut:
- Mengungkapkan penelitian serupa yang pernah dilakukan sebelumnya dengan penelitian yang akan dilakukan.
- Memberikan gambaran tentang metode atau teknik yang digunakan dalam penelitian.
- Mengungkapkan sumber data atau literatur (yang berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan) yang mungkin belum diketahui sebelumnya.
- Mengenal peneliti-peneliti yang karyanya penting dan relevan dengan penelitian yang akan kita lakukan.
- Memperlihatkan kedudukan penelitian yang akan dilakukan dalam sejarah perkembangan ilmu pengetahuan yang terkait dengan penelitian tersebut.
- Menjelaskan ide serta pendekatan ilmiah yang mungkin belum diketahui sebelumnya.
- Membuktikan keaslian penelitian dengan menegaskan ciri khas penelitian yang sedang dilakukan dari penelitian-penelitian sebelumnya.
Bagian-Bagian Tinjauan Pustaka
Sebuah tinjauan pustaka memiliki 3 bagian penting, yaitu pendahuluan, pembahasan, dan kesimpulan.
1. Pendahuluan
Di bagian pendahuluan, biasanya dijelaskan tentang peninjauan serta kriteria dari literatur atau pustaka yang dipilih.
Pada bagian ini juga dapat dijelaskan bagaimana pengelompokan tinjauan pustaka yang akan diuraikan.
Pengelompokan tersebut bisa didasarkan pada topik, metode, atau periode dari penelitian yang pernah dilakukan.
2. Pembahasan
Bagian pembahasan berisi uraian tentang masing-masing pustaka sesuai dengan pengelompokan yang dijelaskan pada bagian pendahuluan.
Namun, tidak perlu membahas semua pustaka secara rinci.
Untuk rincian kemiripan dengan penelitian yang akan dilakukan, cukup dilakukan pada salah satu pustaka saja (yang sekiranya paling penting).
Untuk pustaka yang lain, cukup disebutkan garis besarnya saja.
3. Kesimpulan
Bagian terakhir adalah kesimpulan yang merupakan ringkasan dari apa yang sudah dijelaskan sebelumnya.
Kesimpulan dalam tinjauan pustaka hendaknya memuat beberapa poin berikut ini:
- Bagaimana status pustaka yang telah ditinjau? (apakah sudah menjawab seluruh permasalahan atau belum)
- Adakah sesuatu yang bisa dimanfaatkan dari penelitian-penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya?
- Apa perbedaan atau ciri khas dari penelitian yang akan dilakukan dengan tinjauan pustaka yang sudah dijelaskan?
Baca Juga: Contoh Landasan Teori
Cara Mencari Sumber Tinjauan Pustaka
Dalam mencari sumber tinjauan pustaka, kamu bisa mendapatkannya di perpustakaan atau internet.
Yang terpenting, pastikan sumber referensi yang kamu gunakan adalah terbitan terbaru (kalau bisa antara 5 atau 10 tahun terakhir).
Selain itu, pastikan juga isinya berbobot dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Beberapa sumber referensi ilmiah yang bisa kamu gunakan antara lain adalah:
- Jurnal Ilmiah: yang memiliki ISSN dan sudah terindeks SCOPUS.
- Buku: yang memiliki ISBN dan ditulis oleh orang yang kompeten di bidangnya.
- Artikel: sebaiknya merujuk pada artikel yang dikeluarkan oleh pemerintah atau institusi pendidikan.
- Narasumber: orang yang kompeten di bidang terkait atau bisa juga seorang guru besar.
Pelajari Juga: Cara Menggunakan Mendeley
Jumlah Referensi Tinjauan Pustaka
Ketika sedang membuat skripsi atau tugas akhir, sering kali para mahasiswa bertanya-tanya tentang berapa banyak referensi yang harus mereka gunakan.
Sebenarnya, tidak ada batasan dalam menggunakan referensi ilmiah.
Namun, usahakan 80% dari referensi yang digunakan bersumber dari jurnal ilmiah.
Beberapa perguruan tinggi mungkin memiliki aturan tersendiri dalam hal ini, misalnya:
- Diploma dan S1 minimal harus menggunakan 3 atau 5 referensi
- S2 minimal harus menggunakan 8 referensi
- S3 minimal harus menggunakan 10 referensi
- dan sebagainya.
Contoh Tinjauan Pustaka
Berikut ini adalah contoh tinjauan pustaka tentang penelitian mengenai sistem informasi yang bisa kamu jadikan sebagai referensi.
Cara Membuat Tinjauan Pustaka
Untuk membuat sebuah tinjauan pustaka yang baik, kamu bisa ikuti langkah-langkah di bawah ini.
1. Mencari Sumber yang Relevan
Langkah pertama, carilah sumber yang relevan dengan penelitian yang akan kamu lakukan.
Bagaimana cara mencari sumber tinjauan pustaka yang baik bisa kamu lihat pada penjelasan sebelumnya.
Di tahap ini, kamu cukup baca sekilas saja sumber yang ingin kamu ambil, yang terpenting kumpulkan dulu sebanyak-banyaknya.
Untuk penyeleksiannya bisa kamu lakukan pada langkah selanjutnya.
2. Mengorganisir Sumber
Setelah sumber terkumpul, langkah berikutnya adalah mengorganisir atau mengelompokkan sumber-sumber tersebut agar mudah diseleksi.
Kamu bisa membuat semacam tabel atau matriks untuk mengelompokkan sumber-sumber yang sudah kamu kumpulkan.
Misalnya, kamu bisa membuat pengelompokan berdasarkan:
- Judul
- Sumber
- Pokok Permasalahan
- Metode Penelitian yang Digunakan
- Penulis, serta
- Tahun Terbit
3. Analisis dan Evaluasi Data
Selanjutnya, bacalah poin-poin penting dari tiap sumber yang sudah kamu organisir.
Di tahap ini, kamu bisa mulai menyeleksi kira-kira sumber mana yang akan kamu masukkan ke dalam tinjauan pustaka.
Pilihlah sumber yang sekiranya sangat relevan dengan penelitian yang kamu lakukan.
Selain itu, pilihlah sumber yang sekiranya akan memberikan sumbangan yang signifikan dalam memahami topik penelitianmu.
Baca Juga: Teknik Pengumpulan Data
4. Cek Panduan Penulisan
Setelah mendapatkan sumber mana saja yang akan kamu masukkan ke tinjauan pustaka, langkah berikutnya adalah mengecek panduan penulisan.
Biasanya, ketika kamu membuat laporan, skripsi, ataupun makalah, pihak kampus akan memberikan aturan atau pedoman penulisannya.
Perhatikan di bagian bab 2 atau yang ada tinjauan pustakanya, apakah ada aturan-aturan tertentu tentang format penulisannya.
Misalnya, maksimal hanya boleh 1 halaman, menggunakan spasi 1, atau yang lainnya.
Jika ada, maka kamu harus menggunakan aturan tersebut.
Namun, jika tidak ada (bebas), maka kamu bisa langsung menuju tahap penulisan.
5. Mulai Menulis Tinjauan Pustaka
Tahap terakhir adalah penulisan tinjauan pustaka.
Setelah menentukan sumber mana yang ingin digunakan, kamu tinggal menuliskannya sesuai dengan bagian-bagian tinjauan pustaka yang sudah dijelaskan di atas.
Jika masih bingung bagiamana cara merangkai kata-katanya, kamu bisa melihat contoh tinjauan pustaka di atas sebagai referensi.
Poin yang paling penting dalam menulis tinjauan pustaka adalah tentang penulisan nama penulis yang diacu.
Selengkapnya tentang penulisan nama bisa kamu simak pada penjelasan di bawah ini.
Penulisan Nama dalam Tinjauan Pustaka
1. Nama dalam Uraian
Penulis yang tulisannya diacu dalam tinjauan pustaka hanya perlu disebutkan nama akhirnya saja.
Jika penulisnya lebih dari 2 orang, maka dapat dituliskan nama akhir penulis pertama diikuti dengan dkk atau et al.
Contoh:
- Menurut Sugiono (2020) …
- Penelitian Natural Processing Language (Prasetyo dan Saputro, 2019) menghasilkan …
- Mode gelap pada monitor dapat menghemat penggunaan listrik (Iswanto dkk, 2017) …
Catatan:
Nama penulis pada contoh ketiga misalnya adalah: Iswanto, H., Pratama, M.R., Utomo, S.P., dan Kurniawan, P.
Baca Juga: Cara Menulis Kutipan
2. Nama dalam Daftar Pustaka
Untuk penulisan nama di dalam daftar pustaka aturannya tidak jauh berbeda dengan penulisan daftar pustaka itu sendiri.
Selengkapnya, kamu bisa pelajari cara menulis daftar pustaka.
3. Derajat Kesarjanaan
Derajat kesarjanaan atau gelar dari penulis tidak perlu dicantumkan.
Hal ini berlaku baik nama penulis di dalam uraian (tinjauan pustaka) ataupun di daftar pustaka.
Nah, itulah beberapa penjelasan tentang tinjauan pustaka, mulai dari pengertian, contoh, sampai cara membuatnya.
Yang perlu digaris bawahi saat kamu membuat tinjauan pustaka adalah: 1) cari sumber yang relevan, 2) cari sumber yang berbobot dan masih baru, dan 3) perhatikan cara penulisan tinjauan pustaka.
Semoga setelah mempelajari ini, kamu bisa lebih paham dan bisa membuat tinjauan pustaka yang baik dan benar.
Jika ada pertanyaan, kamu bisa bertanya melalui kolom komentar yang ada di bawah ini.
Sekian, semoga bermanfaat.
Referensi Tinjauan Pustaka:
Purwitasari, D., Yuhana, U. L., Rahman, A., Setiawan, B., & Affandi, A. (2016). PDITS: Aplikasi Pangkalan Data Terpadu untuk Mendukung Integrasi Multi Sistem Informasi di Lingkungan Institut Teknologi Sepuluh Nopember. SISFO Vol 6 No 1, 6.