Jika kamu sedang melakukan penelitian, membuat skripsi, ataupun karya ilmiah, biasanya kamu akan memerlukan landasan teori.
Landasan teori umumnya terdapat pada bab 2 dan berisi tentang teori-teori yang dapat mendukung penelitian.
Nah, di sini, kamu bisa belajar berbagai hal tentang landasan teori yang meliputi:
- Pengertian Landasan Teori
- Fungsi Landasan Teori
- Contoh Landasan Teori, serta
- Cara Membuat Landasan Teori
Langsung saja, simak pembahasan lengkapnya berikut ini!
Pengertian Landasan Teori
Landasan teori adalah teori-teori yang relevan dengan penelitian yang sedang dilakukan, yang selanjutnya dijadikan dasar analisis untuk menjelaskan fakta-fakta yang ada.
Apa bedanya landasan teori dengan tinjauan pustaka?
Tinjauan pustaka merupakan kajian atau review dari penelitian-penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya, sedangkan landasan teori merupakan teori-teori relevan yang mendukung penelitian yang sedang dilakukan.
Perbedaan lainnya adalah tinjauan pustaka digunakan sebagai dasar argumentasi untuk melakukan penelitian, sedangakn landasan teori digunakan untuk menguatkan dilakukannya penelitian.
Fungsi Landasan Teori
Landasan teori tidak sebatas teori-teori yang diuraikan saja, namun juga harus bisa memenuhi fungsi dari landasan teori, yaitu:
- Explanation: memperjelas masalah yang akan diteliti
- Prediction: dapat digunakan sebagai dasar perumusan hipotesis
- Control: dapat digunakan untuk memberikan saran dan upaya pemecahan masalah.
Contoh Landasan Teori
Berikut adalah beberapa contoh landasan teori yang bisa kamu jadikan sebagai referensi.
1. Contoh Landasan Teori Skripsi
2. Contoh Landasan Teori Makalah
3. Contoh Landasan Teori Penelitian
Cara Membuat Landasan Teori
Untuk membuat sebuah landasan teori yang baik dan sesuai dengan fungsinya, kamu bisa mengikuti langkah-langkah berikut ini.
1. Menentukan Teori
Langkah pertama yang harus kamu lakukan adalah menentukan teori-teori yang relevan dengan pokok permasalahan penelitianmu.
Kamu bisa melakukan ini dengan menetapkan apa saja variabel yang akan diteliti.
Untuk mencari variabel, kamu bisa menggunakan judul penelitianmu sebagai dasarnya, sama seperti ketika kamu membuat latar belakang.
2. Mengumpulkan Sumber
Langkah berikutnya adalah mencari dan mengumpulkan sumber sebanyak-banyaknya.
Namun perlu diingat, kamu harus mencari sumber yang relevan dan sesuai dengan variabel yang sudah kamu tentukan di tahap sebelumnya.
Sumber bisa kamu dapatkan dari mana saja, mulai dari jurnal, buku, ataupun artikel di internet.
Pastikan sumber yang kamu ambil adalah sumber yang kredibel dan terbaru (kalau bisa terbitan 5 atau 10 tahun terakhir).
Baca Juga: Teknik Pengumpulan Data
3. Menyeleksi Sumber
Selanjutnya, seleksilah tiap sumber yang sudah kamu kumpulkan.
Baca dan analisislah poin-poin penting yang ada di dalam sumber.
Apakah sudah sesuai dengan variabel yang akan diteliti?
Kalau sudah, maka kamu bisa gunakan sumber tersebut sebagai bahan untuk membuat landasan teori.
Jika ada definisi atau teori yang sama antara satu sumber dengan sumber yang lain, kamu bisa bandingkan terlebih dahulu kira-kira mana yang paling relevan dengan penelitianmu.
Kalu keduanya juga relevan, kamu bisa ambil salah satu yang tanggal terbitnya lebih baru.
4. Merumuskan Kembali Teori
Setelah selesai menyeleksi, kamu tinggal merumuskan kembali teori-teori yang disebutkan dalam sumber.
Catat terlebih dahulu mulai dari judul, siapa penulisnya, dan kapan tahun terbit sumber yang ingin kamu kutip.
Selanjutnya, kamu bisa mulai merumuskan kembali teori-teori tersebut dengan bahasa kamu sendiri tanpa merubah maksud atau isinya.
Baca Juga: Contoh Rumusan Masalah
5. Menulis Landasan Teori
Terakhir, kamu tinggal menuliskan teori yang sudah kamu kumpulkan menjadi satu landasan teori dalam laporan, skripsi, ataupun karya ilmiahmu.
Penulisan landasan teori akan erat kaitanya dengan menulis kutipan dan daftar pustaka.
Oleh karena itu, kamu harus benar-benar memperhatikan bagaimana caranya mengutip teori dari orang lain.
Selengkapnya, kamu bisa mempelajari bagaimana cara menulis kutipan dan cara menulis daftar pustaka.
Jika masih bingung, kamu juga bisa melihat beberapa contoh landasan teori yang ada di atas sebagai referensi.
Pelajari Juga: Cara Menggunakan Mendeley
Nah, itulah beberapa hal yang bisa kamu pelajari tentang landasan teori.
Meskipun terlihat mudah, namun pembuatan landasan teori benar-benar harus diperhatikan.
Teori yang diuraikan harus benar-benar relevan dengan penelitian yang dilakukan.
Jadi, jangan hanya menulis teori sebanyak-banyaknya tanpa memperhatikan variabel yang ingin diteliti.
Semoga setelah mempelajari ini, kamu bisa membuat landasan teori yang baik dan benar untuk penelitianmu.
Jika ada yang ingin ditanyakan, kamu bisa bertanya melalui kolom komentar di bawah ini.
Sekian, semoga bermanfaat.