Huruf kapital atau huruf besar adalah huruf yang bentuk dan tingginya berbeda dari huruf kecil, misalnya seperti A, B, C yang berbeda dengan a, b, c.
Penggunaan huruf kapital dalam sebuah kata atau tulisan disebut sebagai kapitalisasi.
Kapitalisasi sendiri memiliki beberapa aturan, baik untuk kalimat yang sederhana, ataupun untuk sebuah judul.
Apa saja itu?
Langsung saja, simak pembahasan lengkapnya berikut ini.
Lompat ke:
- Aturan Penggunaan Huruf Kapital
- Contoh Penulisan Huruf Kapital
- Kata yang Tidak Menggunakan Huruf Kapital
Aturan Penggunaan Huruf Kapital
Menurut Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia, huruf kapital digunakan untuk:
- Huruf pertama di awal kalimat.
- Huruf pertama unsur nama orang, termasuk julukan.
- Huruf pertama pada kalimat langsung.
- Huruf pertama setiap kata nama agama, kitab suci, dan Tuhan.
- Huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, atau akademik yang diikuti nama orang.
- Huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, profesi, jabatan atau kepangkatan yang digunakan sebagai sapaan.
- Huruf pertama unsur jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang, instansi, atau nama tempat.
- Huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa.
- Huruf pertama nama tahun, bulan, hari, serta hari besar atau hari raya.
- Huruf pertama unsur nama peristiwa sejarah.
- Huruf pertama nama geografi.
- Huruf pertama semua kata dalam nama negara, lembaga, badan, organisasi, atau dokumen.
- Huruf pertama semua kata dalam judul buku, karangan, surat kabar, artikel, dan makalah.
- Huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, atau sapaan.
- Huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan atau kata lain yang digunakan dalam penyapaan.
Nah, agar lebih paham tentang aturan penulisan huruf kapital, kamu bisa melihat beberapa contoh penggunaannya di bawah ini.
Contoh Penggunaan Huruf Kapital yang Benar
1. Huruf Kapital untuk Awal Kalimat
Dalam menulis sebuah kalimat, huruf pertama harus ditulis dengan huruf kapital.
Contoh:
- Dia sedang membaca buku di ruang tamu.
- Baju itu harganya mahal.
- Hari ini cuacanya sangat cerah.
- Bagaimana cara mengerjakan soal ini?
2. Huruf Kapital untuk Unsur Nama Orang
Ketika menuliskan nama seseorang (termasuk julukan), huruf pertama di setiap katanya harus ditulis dengan huruf kapital.
Contoh:
- Rizky Pratama
- Indah Cahya
- Andi Suhendra Irawan
- Raja Minyak
- Pendekar Saham
Penting:
*) Huruf kapital tidak digunakan pada nama orang yang merupakan nama jenis atau satuan ukuran.
Contoh:
- 10 ampere
- 20 volt
*) Huruf kapital juga tidak digunakan untuk kata yang bermakna “anak dari” atau kata tugas.
Contoh:
- Irwan Utomo bin Pambudi
- Raymond van Gold
- Ayam Jantan dari Timur
3. Huruf Kapital pada Kalimat Langsung
Saat menuliskan kalimat langsung yang diapit tanda petik, maka huruf pertamanya juga harus menggunakan huruf kapital.
Contoh:
- Dia bertanya, “Berapa harga baju ini?”
- “Besok kita akan melaksanakan praktikum”, kata Pak Agus.
4. Huruf Kapital untuk Hal Keagamaan
Huruf pertama dari kata yang berhubungan dengan hal keagamaan juga harus menggunakan huruf kapital, misalnya seperti nama agama, kitab suci, Tuhan, serta kata ganti untuk Tuhan.
Contoh:
- Islam
- Kristen
- Alquran
- Alkitab
- Allah
- Tuhan
- hamba-Nya
5. Huruf Kapital untuk Gelar atau Jabatan
Huruf kapital digunakan pada huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, atau akademik yang diikuti nama orang (ataupun mengikuti nama orang).
Contoh:
- Raja Salman
- Haji Suparmin
- Nabi Adam
- Raden Mas Pangestu
- Doktor Toni Irawan
- Ahmad Wahid, Sarjana Ekonomi
Huruf kapital juga digunakan pada huruf pertama unsur gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, profesi, serta nama jabatan yang dipakai sebagai sapaan.
Contoh:
- Selamat pagi, Sultan.
- Mohon izin, Yang Mulia.
- Terima kasih, Prof.
Nama jabatan atau pangkat yang diikuti nama orang atau pengganti nama tertentu (seperti instansi atau nama tempat) juga menggunakan huruf kapital pada huruf pertamanya.
Contoh:
- Presiden Republik Indonesia
- Perdana Menteri Yoshihide
- Wali Kota Surabaya
- Bupati
6. Huruf Kapital untuk Nama Bangsa, Suku, dan Bahasa
Huruf kapital digunakan pada huruf pertama nama bangsa, suku, atau bahasa.
Contoh:
- bangsa Indonesia
- suku Betawi
- bahasa Jawa
Namun, jika nama bangsa, suku, atau bahasa tersebut digunakan sebagai bentuk dasar kata turunan, maka tidak perlu dituliskan dengan huruf kapital.
Contoh:
- keinggris-inggrisan
- pengindonesiaan
7. Huruf Kapital untuk Nama Tahun, Bulan, dan Hari
Huruf kapital digunakan pada huruf pertama nama tahun, bulan, dan hari, termasuk hari besar atau hari raya.
Contoh:
- hari Minggu
- hari Lebaran
- hari Natal
- bulan Januari
- tahun Hijriah
- tahun Masehi
8. Huruf Kapital untuk Unsur Sejarah
Hruf kapital juga digunakan pada huruf pertama nama peristiwa sejarah.
Contoh:
- Perang Dunia II
- Kongres Sumpah Pemuda
- Konferensi Meja Bundar
Namun, jika peristiwa sejarah tersebut tidak digunakan sebagai nama, maka tidak perlu ditulis dengan huruf kapital.
Contoh:
- Mereka memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945.
- Konflik tersebut merupakan penyebab terjadinya perang dunia.
9. Huruf Kapital untuk Nama Geografi
Nama geografi atau nama tempat juga harus menggunakan huruf kapital pada huruf pertamanya.
Contoh:
- Indonesia
- Jakarta Pusat
- Jawa Tengah
- Pulau Sumatera
- Gunung Semeru
- Selat Malaka
- Gang Mawar
- Sungai Amazon
- Desa Konoha
Penting:
*) Huruf kapital tidak digunakan pada nama geografi yang bukan nama diri.
Contoh:
- Mereka bermain di sungai.
- Ia harus menyeberang laut untuk sampai ke sana.
*) Huruf kapital tidak digunakan pada nama geografi yang dipakai sebagai nama jenis.
Contoh:
- jeruk bali
- gula jawa
- kunci inggris
Catatan:
Jika terdapat nama yang disertai nama geografi dan merupakan nama jenis, maka penulisannya dapat disejajarkan dengan nama jenis lain dalam kalimat tersebut.
Contoh:
- Rendy pergi ke warung untuk membeli gula jawa, gula pasir, dan gula aren.
- Jeruk bali, jeruk mandarin, dan jeruk nipis memiliki warna yang berbeda.
Contoh untuk yang bukan nama jenis:
- Batik di Indonesia ada berbagai macam, seperti batik Solo, batik Pekalongan, dan batik Cirebon.
- Bioskop itu menayangkan film Indonesia, film India, dan film Jepang.
10. Huruf Kapital untuk Hal Kenegaraan
Huruf kapital digunakan pada huruf pertama semua kata yang berhubungan dengan hal kenegaraan, seperti nama negara, lembaga, badan, organisasi, atau dokumen (kecuali kata tugas).
Contoh:
- Republik Indonesia
- Dewan Perwakilan Rakyat
- Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara
- Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 2019 tentang Kementerian Riset dan Teknologi
11. Huruf Kapital pada Judul
Dalam menulis sebuah judul, huruf pertama dari setiap kata harus menggunakan huruf kapital, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, dan untuk, yang posisinya tidak di awal.
Contoh:
- Dia setiap bulan membeli komik Naruto Shippuden.
- Karya sastra itu berjudul Menerjang Embun Pagi.
- Ia menceritakan kisah “Jack dan Pohon Kacang”.
12. Huruf Kapital untuk Unsur Singkatan
Huruf kapital juga digunakan pada huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, atau sapaan.
Contoh:
- S.E. (Sarjana Ekonomi)
- S.Pd. (Sarjana Pendidikan)
- K.H. (Kiai Haji)
- R.A. (Raden Ayu)
- Dr. (Doktor)
- Prof. (Profesor)
- Tn. (Tuan)
- Ny. (Nyonya)
- Sdr. (Saudara)
13. Huruf Kapital untuk Penunjuk Hubungan Kekerabatan
Kata yang menunjukkan hubungan kekerabatan juga harus menggunakan huruf kapital di huruf pertamanya.
Kata penunjuk hubungan kekerabatan misalnya adalah bapak, ibu, kakak, adik, atau kata lain yang dipakai dalam penyapaan.
Contoh:
- “Silakan masuk, Mas!”, kata orang itu.
- Dokumen Anda sudah kami terima kemarin.
- “Berapa harga buku ini, Bu?”
Namun, jika istilah kekerabatan tidak termasuk dalam penyapaan atau pengacuan, maka tidak perlu menggunakan huruf kapital.
Contoh:
- Sebagai anak, kita harus berbakti kepada bapak dan ibu kita.
- Saya akan berlibur bersama kakak dan adik ke Pulau Bali.
Kata yang Tidak Menggunakan Huruf Kapital
Dalam beberapa kasus, ada kata yang tidak perlu menggunakan huruf kapital.
Kata ini disebut sebagai kata tugas.
Kata tugas dapat dikelompokkan menjadi 5 jenis, yaitu:
- Preposisi (kata depan): di, ke, dari, tentang, untuk, dll.
- Konjungsi (kata hubung): dan, atau, karena, yang, dll.
- Interjeksi (kata seru): oh, dong, kok, sih, dll.
- Artikula (kata sandang): si, sang, para, dll.
- Partikel penegas: pun, per
Jika menggunakan salah satu dari kata tugas di atas, maka penulisannya tidak perlu menggunakan huruf kapital, kecuali jika posisinya di awal kalimat.
Nah, itulah aturan penggunaan huruf kapital beserta contoh kata atau kalimatnya sesuai dengan PUEBI.
Penulisan huruf kapital memang harus diperhatikan, terutama jika sudah menyangkut hal-hal yang resmi, seperti surat resmi dan sebagainya.
Semoga setelah mempelajari ini, kamu bisa lebih paham tentang cara menggunakan huruf kapital dalam sebuah tulisan.
Jika masih ada yang bingung, kamu bisa bertanya melalui kolom komentar yang ada di bawah ini.
Sekian, semoga bermanfaat.
Referensi:
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Badan Bahasa Kemendikbud. 2016. http://badanbahasa.kemdikbud.go.id/lamanbahasa/sites/default/files/PUEBI.pdf. Diakses pada 30 Maret 2021.