Portofolio merupakan salah satu hal yang bisa mendukung lamaran kerja seseorang untuk dipertimbangkan.
Selain menampilkan bukti karya-karya yang dimiliki, cara membuat portofolio yang menarik juga harus diperhatikan oleh si pelamar.
Jika kamu ingin melampirkan portofolio tapi masih bingung tentang bagaimana cara membuatnya, maka kamu bisa mengikuti langkah-langkah di bawah ini.
Cara Membuat Portofolio
Secara garis besar, langkah-langkah dalam membuat portofolio adalah sebagai berikut:
- Memilih dan Mengumpulkan Karya
- Menentukan Desain Portofolio
- Menyiapkan Isi Teks Portofolio
- Menentukan Media Portofolio (Online/Cetak)
- Menyiapkan Alat dan Bahan (CetaK)
- Menyiapkan Platform (Online)
- Menyusun Layout Portofolio
- Menampilkan Ulasan (Jika Ada)
- Melakukan Review Hasil
- Lampirkan Portofolio
Untuk lebih jelasnya, simak pembahasannya di bawah ini!
1. Memilih dan Mengumpulkan Karya
Dalam menyiapkan portofolio yang ingin kamu lampirkan, kumpulkan karya-karya yang telah kamu buat, kemudian pilihlah karya yang terbaik.
Jika kamu bingung dalam memilihnya, kamu bisa gunakan ulasan dari para klien atau rekanmu, pilihlah mana yang mendapatkan komentar terbaik.
Dengan menampilkan karya terbaik, maka kamu akan terlihat lebih kompeten dan memperbesar peluang untuk dilirik perusahaan.
Idealnya, karya yang bisa kamu masukkan kedalam portofolio adalah 5 – 10 karya.
2. Menentukan Desain Portofolio
Setelah selesai mengumpulkan karya yang ingin ditampilkan, langkah selanjutnya adalah menentukan desain portofolio.
Pada langkah ini, pastikan desain yang kamu pilih merupakan desain yang sederhana, nyaman dilihat, dan to the point.
Fokuskan pada karya-karyamu, bukan yang lain.
3. Menyiapkan Isi Teks Portfolio
Dalam menyusun portofolio, kamu tentu perlu sedikit teks pendukung sebagai pengantar atau sebagai deskripsi dari karya yang kamu buat.
Siapkan teks-teks ini terlebih dahulu, kemudian kelompokkan sesuai dengan karya-karya yang ingin kamu tampilkan.
Jika sudah disiapkan, maka akan mempermudah kamu dalam menyusun portofolio pada langkah berikutnya.
4. Menentukan Media Portofolio
Di zaman sekarang ini, banyak hal yang bisa diakses melalui internet. Kamu bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk membuat portofolio secara online.
Dengan demikian, orang-orang bisa mengakses portofoliomu kapan pun dan dimana pun. Kamu juga bisa dengan leluasa menambah atau mengedit portofoliomu.
Tapi, jika kamu tidak ingin menampilkannya secara online, kamu juga masih bisa membuat portofolio dengan cara mencetaknya.
Atau, jika kamu ingin menggunakan keduanya (online dan cetak) tentu akan menjadi nilai tambah saat kamu melamar kerja.
5. Menyiapkan Alat dan Bahan
Jika kamu memutuskan untuk membuat portofolio cetak, maka kamu perlu menyiapkan alat dan bahan yang digunakan.
Tidak perlu peralatan atau bahan yang mahal-mahal.
Selama kamu kreatif, kamu bisa menyusun portofolio yang menarik dengan alat dan bahan yang sederhana.
Contohnya, kamu bisa menggunakan loose-leaf binder dengan cover yang transparan.
Dengan menggunakan loose-leaf binder, maka kamu bisa dengan mudah menambah atau mengganti karya yang kamu tampilkan di portofoliomu.
Atau, jika kamu tidak mau menggunakan loose-leaf binder, kamu bisa menggunakan kertas dengan ukuran 8.5 x 11 inchi, 11 x 14 inchi atau 14 x 17 inchi.
6. Menyiapkan Platform
Jika kamu memutuskan untuk menyajikan portofolio secara online, maka kamu harus menentukan platform yang ingin kamu gunakan.
Gampangnya, kamu bisa menggunakan 2 tipe platform gratis berikut ini:
Website
Jika kamu ingin menggunakan website, kamu bisa menggunakan beberapa situs penyedia platform web gratis seperti Blogger, WordPress, atau Wix.
Agar terlihat profesional, masing-masing situs tersebut juga menyediakan fitur custom domain yang bisa kamu gunakan.
Social Media
Jika kamu tidak ingin repot-repot membuat website, kamu juga bisa menggunakan beberapa platform social media yang populer dan tentunya gratis.
Salah satu contohnya, kamu bisa menggunakan Instagram untuk memamerkan hasil karya-karya kamu.
Apapun jenis karyanya, kamu bisa memajangnya di profil instagram kamu, tentunya harus dilengkapi dengan gambar yang menarik.
7. Menyusun Layout Portofolio
Setelah langkah-langkah di atas kamu lakukan, langkah berikutnya adalah mengeksekusinya dengan menyusun layout portofolio kamu.
Susun sesuai dengan desain yang kamu tentukan di awal.
Pastikan tata letaknya terlihat rapi serta buatlah portofoliomu sebagus dan semenarik mungkin.
8. Menampilkan Ulasan (Jika Ada)
Ulasan atau testimoni dari orang lain juga bisa kamu tambahkan di setiap karya yang ada di portofoliomu.
Dengan adanya ulasan, tentu akan menambah daya tarik dan meningkatkan kepercayaan orang yang melihat portofoliomu.
Namun, jika memang tidak ada ulasan, kamu tidak perlu memaksakan diri untuk menambahkannya.
9. Melakukan Review Hasil
Setelah portofolio selesai dibuat, langkah berikutnya adalah melakukan review.
Lihat kembali seluruh bagian portofoliomu, pastikan tidak ada kesalahan tulisan atau ejaan.
Dan jika ada bagian yang terasa kurang, segera perbaiki agar tidak mengurangi tingkat kemenarikan portofoliomu.
10. Lampirkan Portofolio
Langkah terakhir, lampirkan portofoliomu saat melamar pekerjaan.
Jika bentuknya online, kamu bisa langsung memberikan link untuk mengakses portofoliomu.
Dan jika bentuknya cetak, kamu bisa lampirkan bersamaan dengan surat lamaran kerja, CV, dll.
Contoh Portofolio di Berbagai Bidang
Berikut ini adalah beberapa contoh portofolio menarik yang disajikan melalui website.
1. Contoh Portofolio Desainer Product
2. Contoh Portofolio Programmer (Web)
3. Contoh Portofolio Penulis Buku
4. Contoh Portofolio Desainer
Pada intinya, portofolio digunakan untuk mendukung lamaran kerjamu dengan menunjukkan bukti bahwa kamu kompeten di bidang yang kamu lamar.
Selebihnya, teruslah berdoa agar lamaran kerjamu diterima dan kamu bisa bekerja di posisi yang kamu inginkan.
Sekian, semoga bermanfaat.