Pidato bahasa jawa atau yang biasa disebut sebagai Sesorah adalah jenis pidato yang menggunakan bahasa jawa yang banyak digunakan di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Pengertian dalam Bahasa Jawa
Sesorah yaiku pidato utawa medharake gagasan kanthi lisan ing sak ngarepe tiyang kathah.
Jenis pidato ini sama dengan pidato pada umumnya, hanya saja menggunakan bahasa jawa sesuai dengan daerah masing-masing, baik ngoko maupun krama.
Nah, di bawah ini, kamu bisa pelajari berbagai macam pidato bahasa jawa dalam berbagai jenis acara, lengkap dengan struktur dan beberapa hal penting yang harus kamu perhatikan.
Berikut penjelasan lengkapnya.
Daftar Isi:
- Tujuan Pidato Bahasa Jawa
- Struktur Pidato Bahasa Jawa
- Contoh Pidato Bahasa Jawa:
- Hal yang Harus Diperhatikan
Tujuan Pidato Bahasa Jawa
Berikut adalah beberapa tujuan dari pidato bahasa jawa:
- Untuk memberikan sebuah informasi atau wawasan (ngaturi pangertosan)
- Untuk memberikan nasehat atau peringatan (paring pitutur)
- Untuk memersuasi pendengar agar melakukan suatu hal (ngajak pamiarsa nindakake satunggaling bab)
Struktur Pidato Bahasa Jawa
Sama halnya dengan pidato lain, pidato bahasa jawa juga memuat 3 struktur pokok, yaitu Pembukaan, Isi, dan Penutup.
1. Pembukaan (Mukadimah)
Pembukaan dalam sesorah biasanya berisi 3 hal, yaitu:
- Salam pembuka (atur salam)
- Salam penghormatan atau kata sambutan (atur pakurmatan)
- Ucapan syukur (atur syukur)
Contoh pembukaan pidato bahasa jawa bisa kamu lihat pada gambar di bawah ini.
2. Isi (Suarasa Basa)
Isi juga bisa disebut sebagai wosing gati atau wigatining sesorah, yaitu pokok bahasan yang ingin disampaikan dalam pidato.
Isi pidato harus disesuaikan dengan tema dan acara yang diselenggarakan serta siapa audiens yang hadir pada acara tersebut.
3. Penutup (Wasana Basa)
Bagian penutup umumnya berisi permintaan maaf jika ada kesalahan atau kekurangan serta ucapan terima kasih.
Namun, di acara tertentu, bisa juga ditambahkan harapan atau pangarep-arep sebelum ucapan maaf dan terima kasih.
Misalnya ketika berpidato di acara persiapan Ujian Nasional sekolah, guru bisa menambahkan harapan agar para siswanya bisa mengerjakan UN dengan lancar dan lulus dengan nilai yang memuaskan. Atau jika dalam acara perpisahan, siswa yang berpidato bisa menyampaikan kesan dan pesan selama masa sekolah.
Contoh Pidato Bahasa Jawa dalam Berbagai Tema
Berikut adalah beberapa contoh pidato bahasa jawa yang bisa kamu jadikan sebagai referensi.
Kamu juga bisa mengunduh file PDF yang sudah kami sediakan melalui link yang ada di bawah masing-masing contoh.
Pidato Bahasa Jawa Tentang Perpisahan
Pidato Bahasa Jawa Tentang Pendidikan
Pidato Bahasa Jawa Tentang Kebersihan
Pidato Bahasa Jawa Tentang Kesehatan
Pidato Bahasa Jawa Lainnya
Teks Pidato | Link |
---|---|
Pidato Maulid Nabi | |
Pidato Hari Kemerdekaan | |
Pidato Halal Bi Halal | |
Pidato Ketua Panitia | |
Pidato Acara Pernikahan | |
Pidato Hari Kartini |
Contoh Pidato Lain:
Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Pidato Bahasa Jawa
Dalam berpidato bahasa jawa, ada beberapa hal penting yang harus kamu perhatikan.
Hal tersebut antara lain adalah bahasa, isi, serta unsur 4W (Wicara, Wiraga, Wirama, Wirasa).
1. Bahasa (Basa)
Bahasa yang digunakan untuk berpidato harus sesuai dengan audiens atau para hadirin yang ada pada acara tersebut.
Jika audiensnya lebih banyak orang tua (orang sepuh), sebaiknya gunakan bahasa jawa krama alus.
Jika audiensnya lebih banyak anak muda, kamu bisa gunakan antara bahasa jawa ngoko atau krama lugu.
Nah, untuk mempermudah pembuatan naskah pidatomu, kamu bisa gunakan alat translate jawa berikut ini untuk menerjemahkan bahasa indonesia ke jawa ngoko, krama alus, maupun krama lugu.
2. Isi Pidato
Isi pidato bahasa jawa harus sesuai dengan tema acara yang berlangsung, serta sesuaikan juga tingkat kedalaman pembahasan topik dengan audiens yang ada.
Selain itu, kamu juga harus bisa menyesuaikan panjang isi pidato dengan durasi waktu yang diberikan.
Untuk memeriahkan suasana, kamu juga bisa selingi pidatomu dengan beberapa humor atau lelucon yang sesuai dengan audiens yang hadir.
3. Unsur 4W
Unsur 4W yang dimaksud di antaranya adalah:
- Wicara: cara penyampaian pidato dengan bahasa jawa yang baik dan benar.
- Wiraga: sikap saat melakukan pidato, seperti sikap berdiri, pergerakan tangan, dll.
- Wirama: cara mengatur irama saat menyampaikan pidato, sebaiknya tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat.
- Wirasa: penjiwaan dalam menyampaikan pidato sesuai dengan suasana pada acara yang berlangsung (semangat, sedih, santai, dll).
Selain digunakan dalam tembang macapat, keempat unsur ini juga harus kamu perhatikan dalam menyampaikan pidato bahasa jawa.
Itulah beberapa contoh pidato bahasa jawa beserta dengan struktur dan hal-hal penting yang harus kamu perhatikan.
Untuk berpidato, kamu bisa menggunakan naskah maupun spontan (jika sudah terbiasa).
Jika ingin menggunakan naskah, sebaiknya kamu buat dulu sesuai dengan struktur dan contoh yang sudah dijelaskan di atas, kemudian cek penggunaan bahasanya apakah sudah sesuai atau belum.
Sekian, semoga bermanfaat.