Translate Bahasa Jawa – Ngoko, Krama Alus, Krama Lugu

Translate Bahasa Jawa – Ngoko, Krama Alus, Krama Lugu

Translate bahasa Jawa ke Indonesia dan sebaliknya secara otomatis lengkap dengan versi ngoko, krama alus, dan krama lugu.

Hasil Translate:

Petunjuk Penggunaan

  1. Pertama, silakan pilih dulu arah bahasa yang ingin kamu terjemahkan.
  2. Ada 4 arah yang bisa kamu pilih, yaitu: Jawa ke Indonesia, Indonesia ke Jawa Ngoko, Indonesia ke Krama Alus, dan Indonesia ke Krama Lugu.
  3. Masukkan kata atau kalimat ke dalam kotak yang tersedia.
  4. Klik tombol Translate yang berwarna hijau.
  5. Hasil terjemahan bisa kamu lihat pada kotak di bawahnya.

⚠️ Catatan

Jika ada kata yang bertanda kurung siku [...], maka kata tersebut digunakan untuk lawan bicara/orang lain. Sedangkan kata yang tidak memiliki kurung siku berarti untuk diri sendiri.

Tentang Translate Bahasa Jawa

Alat translate bahasa jawa online di bawah ini bisa kamu gunakan untuk menerjemahkan kata atau kalimat dari bahasa Indonesia ke bahasa Jawa atau dari bahasa Jawa ke bahasa Indonesia.

Alat ini juga dilengkapi dengan variasi bahasa Jawa berdasarkan tingkatannya, mulai dari ngoko, krama lugu, serta krama inggil atau krama alus.

Jika kamu menemukan error ataupun kesalahan penulisan/arti, kamu bisa melaporkannya pada halaman kontak berikut ini.

Tentang Bahasa Jawa

Bahasa jawa adalah bahasa yang digunakan oleh orang-orang suku jawa untuk berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari, khususnya di daerah Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Jawa Timur.

Tingkatan Bahasa Jawa

Berdasarkan tingkatannya (dari kasar ke halus), bahasa Jawa dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu:

  1. Ngoko: digunakan untuk percakapan sehari-hari antar teman atau orang dengan status lebih tinggi dengan status lebih rendah, misalnya dari orang tua ke anaknya.
  2. Madya: bahasa jawa yang tidak terlalu kasar ataupun halus. Umumnya digunakan untuk berbicara kepada orang yang belum kita kenal.
  3. Krama: digunakan untuk percakapan antara orang dengan status lebih rendah dengan status lebih tinggi, misalnya dari anak muda ke orang tua. Biasanya juga digunakan dalam kegiatan dalam acara seperti pidato.

Ketiga bahasa Jawa di atas masih bisa dibagi lagi menjadi beberapa jenis.

Misalnya seperti bahasa ngoko yang bisa dibagi lagi menjadi ngoko lugu dan ngoko andhap.

Bahasa madya bisa dibagi lagi menjadi madya ngoko, madya krama, dan madyantara.

Sedangkan bahasa krama bisa dibagi lagi menjadi krama lugu dan krama alus/krama inggil.

Perbedaan Krama Lugu dan Krama Alus

Dari sekian banyak jenis bahasa jawa, bahasa krama merupakan yang paling terlihat perbedaannya.

Meskipun sama-sama bahasa Jawa yang lebih halus dan sopan, tiap jenis bahasa krama memiliki kegunaan yang berbeda.

Berikut adalah perbedaan dari krama lugu dan krama alus/krama inggil.

Krama Lugu

Krama lugu merupakan bahasa krama dalam versi baru yang dulunya bernama Kramantara dalam versi yang lama.

Secara tingkatan, krama lugu tingkat kehalusannya lebih rendah daripada krama alus.

Bahasa ini umumnya digunakan untuk orang dengan kedudukan latar belakang, pangkat, atau kedudukan yang sama.

Namun, bahasa ini juga bisa digunakan untuk orang yang kedudukannya berbeda, misalnya seperti:

  • Orang yang baru bertemu
  • Orang tua kepada orang yang lebih muda karena kedudukan atau pangkatnya lebih rendah

Ciri-ciri dari bahasa krama lugu adalah menggunakan awalan dipun- serta akhiran -ipun atau -aken.

Selain itu, dalam bahasa krama lugu juga lebih sering menggunakan kata “sampeyan” sebagai kata ganti orang kedua.

Krama Alus (Krama Inggil)

Krama alus atau yang bisa disebut juga sebagai krama inggil adalah bahasa jawa yang tingkat kehalusannya lebih tinggi dari krama lugu.

Inggil sendiri memiliki arti tinggi, sehingga bahasa ini cenderung digunakan untuk berbicara kepada seseorang yang sangat kita hormati.

Contoh penggunaan bahasa krama alus dalam kehidupan sehari-hari misalnya adalah:

  • Orang muda kepada orang tua
  • Siswa kepada guru
  • Orang dengan pangkat jabatan lebih rendah ke yang lebih tinggi

Dalam penggunaan sehari-hari, bahasa krama alus dan krama lugu perbedaannya memang tidak terlalu mencolok.

Namun, keduanya tetap memiliki beberapa perbedaan dalam penggunaan kosakata.

Misalnya seperti kata Panjenengan yang lebih diutamakan untuk digunakan sebagai kata ganti orang kedua dalam bahasa krama alus.

Perbedaan Kosakata Krama Lugu dan Krama Alus

Berikut adalah perbedaan bahasa krama lugu dan krama alus pada beberapa kata yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

NgokoKrama LuguKrama AlusIndonesia
MlakuMlampahTindakJalan
ManganNedhaDhaharMakan
TukuTumbasMundhutBeli
NdelokNingaliMriksaniMelihat
KrunguMirengMidhangetDengar
AnutTumutDherekIkut
AkuKulaDalemSaya
ArepAjengKersaMau
AwehNyukaniMaringiMemberi
BenerLeresKasinggihanBenar
BiyenRiyinRumiyinDahulu
Caturan WicantenNgendikaOmongan
DhuwurInggilLuhurTinggi
DuweGadhahKagunganPunya
KelalenKesupenKalimenganKelupaan
LaraSakitGerahSakit
LinggihLenggahPinarakDuduk
LiwatLangkungMiyosLewat
MariMantunDhanganSembuh

Contoh Kalimat Krama Lugu dan Krama Alus

Berikut adalah contoh penerapan bahasa jawa krama lugu dan krama alus.

  • Bahasa Indonesia: Kamu mau berangkat tanggal berapa?
  • Bahasa Jawa Ngoko: Kowe arep budhal tanggal pira?
  • Bahasa Jawa Krama Lugu: Sampeyan ajeng bidhal tanggal pinten?
  • Bahasa Jawa Krama Alus: Panjenengan badhe tindak tanggal pinten?

Dialek Bahasa Jawa

Selain dapat digolongkan berdsarkan tingkatan sosialnya, bahasa jawa juga bisa digolongkan berdasarkan dialek yang digunakan atau biasa disebut sebagai dialek daerah.

Dialek daerah sendiri merupakan variasi bahasa berdasarkan wilayah, karakter, serta budaya setempat.

Menurut E.M. Uhlenbeck, bahasa jawa berdasarkan dialeknya bisa dikelompokkan menjadi 3 jenis, yaitu:

  • Kelompok Bahasa Jawa bagian barat: bahasa ini biasa disebut sebagai Bahasa Ngapak yang banyak digunakan pada daerah Banyumasan, Tegal, Brebes, atau Pemalang.
  • Kelompok Bahasa Jawa bagian tengah: biasa disebut sebagai Bahasa Jawa Standar, banyak digunakan di wilayah Yogyakarta dan Surakarta.
  • Kelompok Bahasa Jawa bagian timur: biasa disebut sebagai Bahasa Jawa Timuran, banyak digunakan di provinsi jawa Timur, seperti Surabaya, Malang, Madiun, dll.