Beberapa minggu ini, banyak para calon mahasiswa baru yang menanyakan berbagai hal tentang SNMPTN 2019.
Yup, “kompetisi” para siswa untuk bisa masuk ke kampus impiannya melalui jalur undangan ini sudah dimulai tanggal 4 Februari kemarin lho.
Apakah kamu salah satu yang berhasil lolos verifikasi nilai?
Sudahkah memantapkan pilihan jurusan dan universitas?
Atau masih bingung mau pilih mana?
Di sini, berbagai informasi penting mengenai SNMPTN 2019 akan dirangkum mulai dari apa saja indikator penilaiannya sampai dengan strategi terbaik untuk bisa memaksimalkan peluang diterima SNMPTN.
Langsung saja, simak pembahasannya di bawah ini!
Indikator Penilaian SNMPTN 2019
Kalau berbicara tentang indikator penilaian di SNMPTN, yang pertama kali terbayangkan di kepalamu pasti adalah nilai raport.
Ya gak sih?
Tapi itu salah.
Indikator penilaian SNMPTN bukan hanya nilai raport saja.
Terdapat banyak sekali indikator yang dinilai dan bahkan tiap PTN pun bisa berbeda-beda.
Secara umum, indikator penilaian SNMPTN adalah sebagai berikut:
1. Nilai Raport dan Prestasi Siswa
Yup, nilai raport memang salah satu indikator penilaian di SNMPTN.
Selain itu, prestasi siswa di luar sekolah juga bisa menjadi pertimbangan.
Tapi perlu diingat, kebijakan di masing-masing PTN bisa berbeda-beda dalam memperlakukan nilai raport.
- Bisa jadi di PTN A mempertimbangkan nilai yang rata-ratanya stabil atau konsisten naik.
- Bisa jadi di PTN B hanya mempertimbangkan nilai mapel yang berkaitan dengan jurusan yang dipilih.
- Bisa juga di PTN C tidak peduli mau nilai kamu naik atau anjlok.
Nah loh…
Kenapa bisa begitu?
Lanjut ke poin berikutnya.
2. Indeks Sekolah
Dalam memberikan nilai raport tentu tiap sekolah memiliki kebijakan tersendiri.
- Ada Sekolah ABC yang dengan mudah dan “dermawan” memberikan nilai 80 – 90 kepada siswanya.
- Ada Sekolah XYZ yang sangat ketat dan tidak sembarangan memberikan nilai di atas 75.
Menurutmu, kalau sebuah PTN hanya melihat dari nilai raport, sedangkan “cara sekolah” memberikan nilai saja berbeda, apakah itu adil?
Tentu tidak.
Maka dari itu, penilaian di SNMPTN tidak semata-mata hanya menggunakan nilai raport.
PTN berhak melihat kualitas sekolah yang mengeluarkan nilai tersebut.
Faktor penilaian ini bisa disebut sebagai indeks sekolah, yang di dalamnya meliputi:
Akreditasi Sekolah
Apakah sekolahmu termasuk yang memiliki akreditasi A, B, C, atau malah tidak memiliki akreditasi?
Prestasi Sekolah
Prestasi sekolah dalam berbagai perlombaan baik di tingkat daerah, provinsi, nasional, atau internasional.
IPK dan Prestasi Alumni
Faktor yang juga menjadi pertimbangan adalah IPK dan prestasi alumni sekolah kamu yang berada di PTN tersebut.
Track Record Sekolah di PTN
Track record ini berkaitan dengan:
- Berapa banyak alumni yang berhasil diterima di PTN tersebut?
- Berapa banyak yang diterima SNMPTN tapi malah tidak di ambil?
- Adakah prestasi sekolahmu di perlombaan yang di adakan di PTN tersebut?
- dsbg.
3. Pemerataan Daerah
Faktor ini merupakan kebijakan PTN untuk memberikan kuota tertentu untuk daerah tertentu.
Misalnya, mulai tahun 2013, UNPAD memberikan kuota khusus sebanyak 2184 siswa di daerah Jawa Barat (Sumber: situs resmi UNPAD).
Hal tersebut bertujuan agar setelah mahasiswa tersebut lulus, mereka bisa berkontribusi untuk daerah asalnya.
Nah, itulah indikator-indikator umum yang dijadikan penilaian di SNMPTN.
Tapi, sekali lagi perlu diingat bahwa tiap PTN memiliki kebijakannya masing-masing.
Bisa jadi PTN A mempertimbangkan nilai raport tapi tidak mempertimbangkan pemerataan daerah.
Bisa jadi PTN B hanya mempertimbangkan indeks sekolah dan bodo amat sama nilai raport.
Atau bahkan ada kriteria penilaian lain yang digunakan oleh PTN tersebut.
Berhubung penilaian SNMPTN yang memang tertutup dan sangat rahasia tersebut, kita tidak bisa memastikan besar kecilnya kemungkinan untuk diterima.
Tapi tenang, kamu masih bisa MEMAKSIMALKAN peluang untuk diterima SNMPTN.
Gimana caranya?
Strategi Memaksimalkan Peluang di SNMPTN
1. Minta Data Persebaran Alumni
Salah satu cara untuk memaksimalkan peluang SNMPTN kamu adalah dengan bertanya langsung pada “yang sudah berpengalaman”.
Kamu bisa tanyakan ke BK atau tanya langsung ke kakak kelas kamu dulu tentang persebaran alumni yang lolos dan diterima SNMPTN.
Catat PTN mana saja yang paling banyak menerima alumni dari sekolah kamu.
Kenapa?
Karena dengan mengetahui persebaran tersebut, berarti telah TERBUKTI bahwa indeks sekolah kamu dianggap bagus oleh PTN tersebut.
2. Bandingkan Nilai Raportmu dengan Alumni
Setelah mengetahui persebarannya, tanyakan nilai raport alumni tersebut yang mengincar jurusan atau PTN yang sama denganmu.
Bandingkan nilai raport tersebut dengan nilai yang kamu miliki.
Dengan mengetahui perbandingan ini, kamu jadi punya patokan tentang nilai raport yang diterima di jurusan atau PTN X kira-kira seperti apa.
3. Analisis Data Penerimaan Tahun Sebelumnya
Untuk memantapkan pemilihan PTN atau Jurusan, kamu bisa analisis terlebih dahulu data penerimaan di tahun sebelumnya.
Kamu bisa melihatnya secara langsung melalui data prodi di website resmi SNMPTN.
Contoh Kasus:
Misalnya, kamu ingin masuk ke jurusan Manajemen.
Kamu bingung mau pilih di UNPAD atau UGM.
Mana kira-kira yang peluangnya paling banyak?
Kamu bisa melihatnya langsung melalui data penerimaan UNPAD dan data penerimaan UGM.
Dalam data tersebut, kamu bisa melihat perbandingan jumlah pendaftar dan jumlah diterima serta jumlah siswa yang diterima berdasarkan jurusan maupun provinsi.


Dalam contoh kasus ini bisa disimpulkan bahwa:
- Daya tampung UGM lebih banyak dibanding UNPAD (33 vs 20)
- Persentase diterima UNPAD tahun lalu lebih tinggi dibanding UGM (1.43% vs 1.12%)
- Prediksi persentase diterima UGM tahun ini lebih tinggi dibanding UNPAD (0.9% vs 0.6%)
- Kedua PTN paling banyak menerima siswa asal SMA IPS
- Siswa SMK memiliki peluang diterima di UNPAD
- Di UNPAD paling banyak menerima siswa dari Jawa Barat
- Di UGM paling banyak menerima siswa dari DIY dan Jawa Tengah
Ingat! analisis di atas hanya sebagai contoh.
Kamu bisa menyesuaikan sendiri dengan jurusan dan PTN tujuan kamu.
Apa selanjutnya?
4. Pemetaan Jurusan
Selain bersaing dengan siswa-siswi dari sekolah lain, kamu juga tidak boleh lupa bahwa temanmu adalah sainganmu.
Oleh karena itu, cobalah untuk memetakan jurusan dan PTN yang diincar oleh teman-temanmu dengan rangking paralel sekolah (kalau ada).
Misal, kamu ingin masuk ke Manajemen UNPAD. Di sekolah, kamu dapat rangking 7.
Kebetulan, teman kamu yang dapat rangking 1 dan 2 juga mengincar jurusan dan PTN yang sama.
Nah, sekarang pilihan ada pada dirimu sendiri.
Mau tetap bertarung dengan mereka berdua?
Atau pilih jurusan/PTN yang lain aja?
5. Tentukan Pilihan
Langkah terakhir dari strategi ini adalah menentukan dan memantapkan pilihan.
Tanya pada diri kamu sendiri…
Apakah pilihan kamu ini realistis?
Kalau ya, silakan lanjutkan.
Kalau tidak, tanya lagi pada diri kamu apakah kamu pengen banget masuk ke jurusan dan PTN tersebut?
Kalau ya, silakan lanjutkan, tapi harus siap-siap dengan kemungkinan terburuknya.
Kalau tidak, ganti PTN atau jurusan yang kamu inginkan yang sekiranya “lebih longgar dan pas”.
Dan kalau sudah menentukan pilihan, tanya sekali lagi pada dirimu sendiri…
Apakah kamu tidak akan menyesali pilihan tersebut?
Pilihlah jurusan dan PTN, yang jika kamu diterima di situ, PASTI kamu ambil.
Baca Juga: Mengenal Tri Dharma Perguruan Tinggi
Kesalahan Umum yang dilakukan Peserta SNMPTN
Berkaitan dengan pemilihan jurusan, ada aja nih siswa yang hanya asal-asalan milih PTN dan jurusan.
Akhirnya, dia sendiri yang nyesel.
Oleh karena itu, pikirkan matang-matang sebelum mendaftar SNMPTN dan hindari hal-hal berikut ini:
1. Tidak Serius Memilih Jurusan
Sekali lagi, pilih jurusan yang benar-benar kamu minati.
Jangan hanya ikut-ikutan temen.
Apalagi sampai random milih jurusan berdasarkan keketatan.
Salah jurusan itu gak enak lho 🙂
Kalau di tahun-tahun sebelumnya, siswa yang keterima SNMPTN masih bisa daftar SBMPTN.
Tapi tidak untuk tahun ini!
Siswa hanya diperbolehkan mendaftar SBMPTN 2019 jika mereka tidak lolos SNMPTN 2019.
Kalau kamu asal milih jurusan dan akhirnya malah keterima, kamu gak ada kesempatan untuk mengubahnya lewat SBMPTN.
Dan kalau sampai kamu gak ambil SNMPTN yang salah jurusan itu, sekolah kamu bisa dapet poin minus bahkan sampai diblacklist.
So, hati-hati dalam menentukan jurusan!
2. Berharap di pilihan 2
Jangan terlalu berharap pada pilihan 2 di SNMPTN!
Kenapa?
Karena berdasarkan data di tahun-tahun sebelumnya, hampir 80% siswa diterima pada pilihan pertama.
Kalau kamu ingin lebih yakin, kamu juga bisa survei alumni di sekolahmu.
Pasti kakak-kakak kelasmu dulu sebagian besar juga diterimanya di pilihan 1.
Itulah beberapa hal yang sebisa mungkin harus kamu hindari dalam pendaftaran SNMPTN.
Hal yang Sering Ditanyakan Seputar SNMPTN
Selain itu ada juga beberapa pertanyaan lain yang sering banget ditanyain tentang SNMPTN, seperti PTN yang tidak mau dinomor duakan, peluang anak SMK, dll.
Gimana cara menyikapi hal tersebut?
1. PTN yang Tidak Mau di Nomor Duakan
Yup, pertanyaan ini selalu saja ditanyakan ketika pendaftaran SNMPTN.
Apakah hal tersebut memang benar?
Jawabannya adalah Fifty:Fifty.
Mungkin memang ada beberapa PTN yang tidak mau di nomor duakan.
Hal ini bukan berarti mereka pilih kasih atau apa, tapi mereka ingin menyaring siswa yang benar-benar serius untuk kuliah di situ.
Contohnya, di tahun-tahun sebelumnya, UI sempat membagikan lampiran proses penerimaan mahasiswa yang di dalamnya terdapat poin seperti berikut:
Sumber: situs SIMAK UI
Nah, sekarang sudah jelas kan.
Bukan berarti kalau ditaruh di pilihan 2 tidak bakal dilirik.
Bisa kok diterima, tapi ya peluangnya lebih kecil 🙂
2. Adakah Peluang Anak SMK diterima SNMPTN?
Jawabannya adalah ADA.
Tapi, khusus kamu yang anak SMK, sangat disarankan untuk tidak bergantung pada SNMPTN.
Kenapa?
Karena tiap tahunnya, persentase siswa SMK yang diterima SNMPTN itu sangat kecil.
Bahkan di bawah 1%.
Tidak percaya?
Silakan hitung sendiri persentase siswa SMK yang bisa diterima di PTN atau Jurusan X melalui data penerimaan SNMPTN sebelumnya.
Jadi, untuk anak SMK, persiapkan diri mulai dari sekarang untuk bertarung di jalur SBMPTN atau ujian mandiri.
Kalau pun bisa diterima SNMPTN, anggap aja bonus.
3. Seberapa Besar Peluang Lintas Jurusan di SNMPTN?
Sama seperti poin anak SMK di atas.
Untuk kamu yang ingin lintas jurusan (dari IPA ke IPS atau sebaliknya), ada kok peluang untuk bisa diterima.
Tapi sekali lagi, analisis dulu data penerimaannya.
Dari situ, kamu bisa menyimpulkan sendiri seberapa besar peluangnya.
Kesimpulan
Begitulah kira-kira langkah strategis untuk memaksimalkan peluang di SNMPTN 2019.
Pilih jurusan yang benar-benar kamu minati, cari data persebaran alumni, dan analisis peluangnya.
Dan entah kamu dari SMA atau SMK, jangan terlalu bergantung pada SNMPTN.
Sepede dan seoptimis apapun kamu, persiapkan diri untuk belajar SBMPTN dari sekarang juga!
Kalaupun berhasil diterima SNMPTN, anggaplah itu bonus karena kamu telah berjuang selama ini.
Jangan lupa untuk selalu berdoa dan meminta restu kepada kedua orang tua agar kamu diberikan yang terbaik.
Manusia berusaha, Tuhan yang menentukan.
Bertarung di SNMPTN itu berat, biar aku saja.
Kalau ada pertanyaan lain, jangan sungkan untuk bertanya di kolom komentar di bawah ini!
Sekian, semoga bermanfaat!
Referensi:
https://www.zenius.net/blog/6906/tips-lulus-snmptn
https://web.snmptn.ac.id/ptn