Instrumen penelitian adalah alat ukur yang digunakan untuk mengumpulkan data atau informasi dalam sebuah penelitian.
Data yang dikumpulkan dapat berupa data kuantitatif maupun kualitatif yang bisa didapatkan melalui berbagai sumber dan cara.
Lalu, apa saja sih jenis-jenis instrumen penelitian?
Seperti apa contohnya?
Nah, jika kamu ingin mempelajari lebih lanjut tentang instrumen penelitian, kamu bisa simak pembahasan lengkapnya di bawah ini.
Daftar Isi:
- Contoh Instrumen Penelitian
- Instrumen Penelitian Kualitatif vs Kuantitatif
- Cara Menyusun Instrumen Penelitian
Contoh Instrumen Penelitian
Ada banyak sekali instrumen penelitian yang bisa kamu gunakan, tergantung dengan metode apa yang kamu gunakan untuk mengumpulkan data.
Beda teknik pengumpulan data, beda juga instrumen penelitiannya.
Secara umum, ada 5 jenis instrumen yang sering digunakan dalam kegiatan penelitian, yaitu:
Tiap instrumen memiliki fungsi, keunggulan, dan kelemahan masing-masing. Jadi, kamu sebagai peneliti harus bisa menentukan mana kira-kira instrumen yang paling cocok untuk kasusmu.
Berikut adalah penjelasan dan contoh untuk masing-masing instrumen penelitian.
1. Angket
Angket atau kuesioner adalah instrumen penelitian yang berbentuk daftar pertanyaan tertulis untuk mengumpulkan data dari para responden.
Instrumen ini dapat digunakan untuk mengumpulkan data dalam jumlah besar dengan waktu yang relatif singkat.
Peneliti akan membuat daftar pertanyaan yang berkaitan dengan apa yang diperlukan dalam penelitian, kemudian responden akan menjawabnya sesuai dengan instruksi dari peneliti.
Bentuk angket bisa bermacam-macam, misalnya seperti multiple choice (pilihan ganda), isian singkat, atau tabel.
Contoh Angket Penelitian:
2. Checklist
Checklist merupakan instrumen penelitian yang berisi daftar pertanyaan dalam bentuk tabel kemudian memiliki kolom checklist (centang) di sebelahnya.
Sama halnya dengan angket, instrumen checklist juga bisa digunakan untuk mengumpulkan data dalam jumlah besar dari para responden.
Instrumen ini bisa digunakan hampir di semua jenis topik penelitian maupun metode pengumpulan data.
Keunggulan dari instrumen ini adalah cenderung mudah dibuat oleh peneliti dan mudah digunakan oleh para responden.
Contoh Instrumen Checklist:
3. Skala Bertingkat
Skala bertingkat merupakan instrumen penelitian yang berisi pernyataan dan nilai dengan tingkat atau rentang tertentu yang ditentukan oleh peneliti.
Instrumen ini bisa digunakan untuk metode angket, wawancara, ataupun observasi.
Dalam membuat skala, peneliti harus berhati-hati agar pernyataan yang dibuat dapat dengan mudah diinterpretasikan dan dijawab oleh responden secara jujur.
Contoh Instrumen Skala Bertingkat:
4. Pedoman Wawancara
Sesuai namanya, instrumen ini akan lebih sering digunakan jika kamu menggunakan metode wawancara dalam kegiatan pengumpulan data.
Metode wawancara sendiri dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu wawancara terstruktur dan tidak terstruktur.
Untuk wawancara terstruktur, pedoman wawancara yang dibuat akan lebih lengkap dan sistematis.
Kamu bisa menyiapkan daftar pertanyaan yang diperlukan beserta alternatif jawabannya untuk responden. Kemudian, jangan lupa juga untuk menyiapkan recorder dan peralatan lain yang dibutuhkan untuk wawancara.
Jika kamu ingin melakukan wawancara tidak terstruktur, kamu tidak perlu terlalu banyak menyiapkan pedomannya. Cukup tuliskan saja garis besar pertanyaan yang ingin ditanyakan.
Kapan menggunakan wawancara terstruktur dan tidak terstruktur?
- Wawancara Terstruktur: ketika kamu sudah punya gambaran dari informasi yang disampaikan para responden, kira-kira jawabannya akan mengarah ke mana.
- Wawancara Tidak Terstruktur: ketika kamu belum tahu pasti apa informasi yang akan diperoleh, jadi kamu harus improvisasi pertanyaan saat berhadapan langsung dengan responden.
Contoh Pedoman Wawancara:
5. Lembar Pengamatan
Lembar pengamatan adalah instrumen yang digunakan untuk metode observasi.
Lembar ini umumnya berbentuk tabel yang berisi berbagai hal penting yang ingin diketahui oleh peneliti terkait dengan kegiatan penelitiannya.
Karena metode yang digunakan adalah observasi, maka tabel ini akan diisi ketika peneliti sudah melakukan observasi secara langsung di lokasi penelitian.
Jika data yang dikumpulkan dengan instrumen ini dirasa kurang, maka peneliti bisa mempertimbangkan untuk melakukan pengumpulan data menggunakan instrumen skala bertingkat.
Contoh Instrumen Penelitian berupa Lembar Pengamatan:
6. Dokumen
Dokumen merupakan salah satu instrumen penelitian yang digunakan dalam metode dokumentasi.
Dokumen bisa bentuknya bisa berbagai macam, tergantung variabel penelitian yang digunakan.
Misalnya seperti surat, catatan, rekaman, arsip foto, jurnal, dan lain-lain.
Instrumen ini sangat cocok digunakan untuk metode penelitian kualitatif yang cenderung memerlukan data yang bersifat deskriptif.
Instrumen Penelitian Kuantitatif vs Kualitatif
Instrumen mana yang harus digunakan untuk penelitian kualitatif atau kuantitatif?
Jawabannya adalah tergantung.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, beda metode penelitian maka beda pula instrumen yang digunakan.
Instrumen Penelitian Kuantitatif
Pada metode penelitian kuantitatif, data yang yang diperlukan adalah data yang dapat diukur dengan jelas yang umumnya berbentuk angka.
Selain itu, data yang diperlukan juga cenderung lebih besar dan luas karena menekankan pada jumlah (kuantitas).
Oleh karena itu, instrumen penelitian yang lebih cocok untuk digunakan adalah:
- Angket
- Wawancara, dan
- Observasi
Instrumen Penelitian Kualitatif
Sedangkan pada metode penelitian kualitatif, data yang diperlukan lebih cenderung berbentuk data deskriptif,
Sample yang digunakan pada metode kualitatif juga cenderung kecil dan terbatas.
Oleh karena itu, penekanan pada metode kualitatif adalah pada kualitas data yang didapatkan, bukan jumlahnya.
Instrumen penelitian yang cocok untuk metode ini adalah:
- Wawancara
- Observasi, dan
- Dokumen
Apapun metode yang kamu gunakan, tetap pertimbangkan kecocokan dengan topik penelitian dan variabel yang kamu ambil.
Bisa jadi, kamu memerlukan lebih dari 1 instrumen untuk penelitian tersebut.
Cara Menyusun Instrumen Penelitian
Dalam membuat instrumen penelitian, kamu perlu memperhatikan variabel penelitian yang telah kamu tetapkan.
Dari variabel tersebut, baru kamu tentukan apa saja indikator yang nantinya akan diukur.
Selengkapnya, kamu bisa ikuti langkah-langkah menyusun instrumen penelitian berikut ini.
1. Analisis Variabel Penelitian
Langkah pertama, silakan kamu analisis tiap variabel penelitian yang kamu gunakan menjadi sub variabel, kemudian kembangkan menjadi sebuah indikator penelitian.
Kamu bisa gunakan teori atau konsep yang sudah ada sebelumnya untuk melakukan tahap ini.
2. Menentukan Jenis Instrumen
Selanjutnya, tentukan jenis instrumen apa yang akan kamu gunakan.
Kamu bisa pilih beberapa dari instrumen yang sudah dijelaskan di atas. Silakan pilih mana yang paling relevan dengan penelitianmu.
Satu variabel bisa jadi memerlukan satu instrumen atau lebih dari satu instrumen. Oleh karena itu, pahami betul variabel penelitianmu.
3. Menyusun Kisi-Kisi Instrumen
Setelah menetapkan jenis instrumen, langkah berikutnya adalah menentukan kisi-kisi atau layout instrumen.
Dalam kisi-kisi instrumen, sebaiknya mencakup ruang lingkup yang jelas dari variabel penelitian yang digunakan.
Selain itu, tentukan juga apa jenis pertanyaan yang akan digunakan, berapa jumlahnya, dan berapa waktu yang diperlukan.
4. Menyusun Item Instrumen
Berikutnya, kamu bisa langsung susun daftar pertanyaan sesuai dengan jenis dan kisi-kisi instrumen yang telah kamu buat.
Jika kamu menggunakan angket, maka susunlah daftar pertanyaan yang akan diajukan kepada responden.
Begitu pula dengan jenis instrumen yang lainnya.
5. Uji Coba Instrumen
Terakhir, silakan cek dan uji coba instrumen penelitian yang sudah kamu buat.
Silakan cek mulai dari keterbacaan, relevansi dengan topik penelitian, serta kesesuaian dengan variabel yang ada.
Setelah kamu cek, mungkin kamu akan menemukan item yang tidak sesuai dan perlu dihapus atau diganti.
Jika demikian, silakan kamu revisi sampai instrumen tersebut layak untuk digunakan.
Nah, itulah penjelasan mengenai berbagai macam contoh instrumen penelitian beserta cara menyusunnya.
Jika ada yang ingin ditanyakan, kamu bisa bertanya melalui kolom komentar yang ada di bawah ini.
Sekian, semoga bermanfaat.
Referensi:
Iskandar. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kuantitatif dan Kualitatif). Jakarta: Gaung Persada Press.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidkan Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.